Suara.com - Polisi akhirnya telah mengungkap keberadaan RM, pelaku penusukan seorang pendeta di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Namun, sayangnya, pelaku terburu tewas bunuh diri sebelum ditangkap aparat.
Ternyata, RM nekat memilih mencaburkan diri ke sungai hingga tewas karena tak mau mendekam di penjara. Bahkan, saudara pelaku bernama Hardi mengaku sempat mendengar pesan terakhir sebelum pelaku menenggelamkan diri di Sungai Anjir Kalampan usai terjatuh dari sebuah pohon pada Minggu (23/6/2019) kemarin.
"Lebih baik mati dari pada ditangkap oleh polisi. Itu adalah kata-kata yang diucapkan RM,” kata Hardi seperti dilansir Antara, Senin (24/5/2019).
Hardi menjelaskan, RM adalah sosok pendiam dan hanya bersekolah hingga tamat SD. Rasa ketakutan dan cerita tidak jelas yang diperolehnya selama perjalanan itu, membuat karakter dan kejiwaan RM berubah.
Baca Juga: Habis Tusuk Pendeta Pentakosta, RM Ditemukan Tewas Mengenaskan
Hingga pada akhirnya pihak keluarga menerima kabar terakhir, yaitu RM melakukan penusukan menggunakan sebuah kayu kepada pendeta bernama Daron A Unjung (57) yang hanya berniat menyapanya saja.
"Kami pun hanya bisa pasrah saat RM lebih memilih menenggelamkan dirinya, paling tidak keluarga bisa melihat jasadnya," ungkapnya.
Kapolsek Kahayan Hilir Iptu Sugiharso memimpin proses evakuasi penemuan jasad pelaku. Jasadnya tersangkut kait yang sengaja dibuat oleh warga yang ikut dalam pencarian itu. Jasad RM langsung dibawa ke RSUD Pulang Pisau sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.