Korban Tewas Gedung Ambruk di Kamboja Bertambah Jadi 24 Orang

Bangun Santoso
Korban Tewas Gedung Ambruk di Kamboja Bertambah Jadi 24 Orang
Petugas mengevakuasi korban gedung ambruk di Kamboja pada Sabtu (22/6/2019). (AFP)

Gedung ambruk yang tengah dibangun itu merupakan kondominium di kota resor tepi laut dengan beberapa proyek yang didanai China

Suara.com - Korban tewas bangunan roboh di Kamboja bertambah menjadi 24 orang, dilansir Bangkok Post.

Gedung berlantai tujuh yang masih dalam proses pembangunan itu roboh pada Sabtu pagi dan menimpa puluhan pekerja konstruksi yang berada di lantai dua.

Kondominium ini dibangun di kota resor tepi laut yang berkembang di Sihanoukville dengan beberapa proyek didanai China.

Pemerintah Provinsi Preah Sihanouk mengatakan semalam tim SAR menggali puing beton dan menemukan lima mayat.

Baca Juga: Menggali Potensi Bisnis Farmasi, Ekspansi Dexa Medica di Pasar Kamboja

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berkunjung ke lokasi kejadian pada Minggu malam.

Dari 24 orang pekerja yang terluka, salah satunya adalah Nhor Chandeun, yang tengah tertidur bersama istrinya dan terbangun karena suara keras serta gedung bergetar, kemudian roboh.

Mereka terjebak selama 12 jam di dalam gedung hingga tim SAR mengevakuasi.

Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan mengatakan saat gedung runtuh, 30 pekerja berada di lokasi namun Nhor Chandeun mengatakan total jumlah peserta sekitar 55-60 orang.

Otoritas provinsi dalam pernyataannya mengatakan bahwa empat warga negara China yang terlibat dalam pembangunan gedung itu telah ditahan dan penyebab roboh tengah diselidiki.

Baca Juga: Sering Bolak-balik Jakarta-Kamboja, Polisi Ciduk 11 Pengelola Situs Judi Online

Saat ini, tim SAR masih terus mencari pekerja yang masih terjebak di antara puing-puing reruntuhan.

Sumber: Kantor Berita Anadolu