Galak-galak saat Sidang Pilpres 2019, Ini Profil Unik 9 Hakim MK

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 24 Juni 2019 | 13:15 WIB
Galak-galak saat Sidang Pilpres 2019, Ini Profil Unik 9 Hakim MK
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan harap bisa semaunya berbicara atau melontarkan pernyataan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi, kalau tak mau ”disemprot” majelis hakim.

Hal tersebut berlaku untuk semua dan telah dibuktikan setidaknya dalam rangkaian persidangan sengketa hasil Pilpres 2019, yang diajukan Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019, setiap hakim menunjukkan tajinya untuk menjaga muruah persidangan.

Bahkan, Hakim Arief Hidayat sempat bersitegang dan mengancam mengusir Ketua Tim Hukum Prabowo – Sandiaga, Bambang Widjojanto keluar arena sidang.

Baca Juga: Wong Cilik yang Cermat Tangkap Cuplikan Video Momen Lucu saat Sidang MK

Tak hanya itu, majelis hakim juga tak segan-segan memberikan peringatan dengan nada tinggi ke setiap pihak yang dinilai tak berlaku semestinya.

Nah, mau tahu profile singkat dan hal-hal unik kesembilan hakim MK yang dikenal ”galak” tersebut? Berikut rangkumannya:

Anwar Usman saat pemilihan Ketua MK periode 2018-2020 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (2/4).
Anwar Usman saat pemilihan Ketua MK periode 2018-2020 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (2/4).

Anwar Usman Awalnya Guru

Pria kelahiran Bima, Nusa TenggaraBarat pada 31 Desember 1956 ini mengawali karirnya sebagai guru honorer pada 1975.

Kemudian pada 1984 Anwar menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta. Dari situ Anwar Kemudian mengikuti tes calon hakim dan diterima sebagai calon hakim pada Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Reuni UGM di Sidang MK hingga SIM Gratis, Ini 5 Berita Terpopuler Kemarin

Anwar juga pernah menjabat sebagai Asisten Hakim Agung mulai dari 1997 – 2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003 – 2006.

Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.

Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung periode 2006-2011.

Pada 2011, Anwar resmi menjadi hakim konstitusi setelah mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta.

Anwar kemudian terpilih sebagai Ketua MK pada April 2018 menggantikan Arief Hidayat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pengucapan sumpah jabatan Aswanto dan Wahihuddin sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Umay Saleh)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pengucapan sumpah jabatan Aswanto dan Wahihuddin sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Umay Saleh)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI