Suara.com - Gempa bumi 7,7 skala richter di Laut Banda dekat Maluku terjadi karena aktivitas subduksi Laut Banda. Pusat gempa berjarak 245 Kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya.
Gempa bumi terjadi, Senin (24/6/2019) pukul 09.53.39 WIB. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menjelaskan gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault).
Dari hasil analisa BMKG kekuatan gempa yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 7,4 itu berlokasi di laut pada jarak 289 km arah Barat laut Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku pada kedalaman 220 km.
Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Saumlaki V MMI, Tual III-IV MMI, Subawa dan Sorong III MMI, Dobo, Alor, Fak-Fak dan Kupang II-III MMI, Manokwari, Bima, Dompu, Banda, Waingapu, Ambon, Bula, Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya II MMI.
Baca Juga: Gempa Bumi 7,7 SR Guncang Laut Banda Dekat Maluku
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 10.13 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap memantau informasi yang dikeluarkan BMKG. (Antara)