Tri Hartanto
- Saksi mengaku menyaksikan deklarasi Bupati Karanganyar mendukung Jokowi. Tetapi kesaksian itu berasal dari video yang beredar di grup wattsap. Padahal pejabat politik deklarasi tidak melanggar UU Pemilu.
- Tanggapan bawaslu: tidak melangar UU Pemilu
Fakhrida
Saksi mengakui menyaksikan kecurangan. Tetapi barang buktinya dari grup WA yang menyuruh mentweet keberhasilan pembangunan desa. Tanpa ada ajakan memilih 01. Itu pun terjadi di bulan September 2018.
Tri Susanti
Baca Juga: Tolak Jadikan SBY Saksi di MK, BPN: Takut Disebut Drama
- Saksi merupakan Caleg Gerindra dari Sidoarjo. Mengaku ada pemilih siluman di 9 TPS di sekitar rumahnya.
- Saat ditanya apakah pernah melihat ada orang yang tidak terdaftar memilih mencoblos di 9 TPS di sekitar rumahnya. Saksi jawab tidak ada. Faktanya di 9 TPS di sekitar rumah saksi tidak ada yang 100 persen jumlah partisipasinya (berikisar 40-60%). Kesaksian pemilih siluman seketika gugur.
- Saksi menyatakan ada DPT fikti di rumahnya sebanyak 5 nama. DPT akhirnya diperbaiki sebelum pencoblosan.
Risda Mardiana
- Relawan prabowo di Kalbar (Kubu Raya) mengaku melihat ada banyak kotak suara (saat ditanya berapa jumlahnya, saksi jawab tidak tahu) yang dibawa ke gereja dan dibuka. Saat ditanya kotak suara apa yang dibuka, oleh siapa, dan untuk apa dibuka, saksi menjawab tidak tahu. Saksi tahu di Kota Kubu Raya yang menang 02.
- Risda Mardiana ber KTP Jakarta, namun jadi koordinator relawan di Kubu Raya.
![Rahmadsyah, sidang yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo - Sandiaga dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/6/2019). [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/06/20/53985-rahmadsyah-saksi-prabowo.jpg)
Rahmadsyah
- Saksi berasal dari Batubara, Sumut. Bersuara sangat pelan dan memakai kacamata hitam di ruang sidang sampai berkali-kali di tegur hakim. Saat ditanya apakah ada ancaman saat bersaksi di MK? Dijawab tidak.
- Saksi hanya merasa takut karena saat ini berstatus terdakwa kasus UU ITE dalam Pilkada 2018.
- Saat ditanya, statusnya apa? Dijawab Status tahanan kota kejaksaan.
- Saat ditanya sudah izin kejaksaan? Dijawab hanya memberikan surat pemberitahuan bahwa pergi ke Jakarta karena ingin mengantar ibunya yang sedang sakit.
- Melihat video oknum polisi dianggap tidak netral karena memberi pengarahan ke warga dalam sosialisasi tentang keamanan dipemilu 2019. Barang bukti hanya video, tetapi saat ditanya hakim lebih lanjut, saksi tidak bisa menjawab.