Suara.com - Sejumlah maskapai penerbangan global mengubah rute penerbangan yang melewati wilayah udara Selat Hormuz dan Teluk Oman yang dikontrol Iran.
Langkah ini setelah lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), melarang maskapai penerbangan AS melintasi wilayah itu.
Pelarangan yang dikeluarkan FAA pada, Kamis (20/6/2019) lalu itu, setelah Iran menembak jatuh drone AS yang memicu kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan komersial.
Dikutip dari Reuters, Minggu (23/6/2019), drone Global Hawk yang ditembak jatuh pihak Iran itu bisa terbang hingga ketinggian 60.000 kaki.
Baca Juga: Dulu Lawan Kini Teman, Valentino Rossi Bertukar Helm dengan Dani Pedrosa
FAA menyatakan, berdasarkan aplikasi pelacakan penerbangan, saat drone AS ditembak jatuh ada pesawat sipil yang tengah terbang dengan jarak 45 mil dari lokasi kejadian.
"Ada banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat pencegatan,” demikian disampaikan FAA.
Sejumlah maskapai penerbangan yang mengubah rute menghindari wilayah yang dikontrol Iran, antara lain Malaysia Airlines, Qatar Airways, Cathay Pacific, Singapore Airlines, Lufthansa Jerman dan British Airways.