Sinyal 'Panas' Iran untuk Amerika Serikat

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 22 Juni 2019 | 07:18 WIB
Sinyal 'Panas' Iran untuk Amerika Serikat
Ilustrasi Iran (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran mengatakan kepada Amerika Serikat melalui Duta Besarnya di Swiss bahwa Washington harus menanggung konsekuensi atas setiap aksi militernya terhadap Iran, demikian Kantor Berita Fars, Jumat (21/6/2019).

Washington dan Teheran tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Karena itu duta besar Swiss di Teheran mewakili kepentingan Amerika di Republik Islam tersebut.

Kantor Berita Republik Islam (IRNA) melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran, yang telah memanggil duta besar, mengatakan kepada utusan tersebut bahwa Iran tidak mencari perang dengan Amerika Serikat.

Secara terpisah, IRNA yang mengutip Mohsen Baharvand, direktur Departemen Kementerian Luar Negeri Iran untuk Amerika, mengatakan: "Jika pihak yang menghadapi kita mengambil tindakan yang provokatif dan ceroboh maka mereka akan mendapatkan timbal balik yang konsekuensinya tak terduga dan kekalahan serta kerugian akan berimbas pada semua pihak," demikian dilansir Antara dari Reuter, Jumat.

Baca Juga: Usai Penembakan Drone di Selat Hormuz, AS - Iran Makin Dekat ke Perang?

Hubungan Makin Memanas

Uji coba pesawat tanpa awak atau drone oleh militer Amerika Serikat. (AFP)
Uji coba pesawat tanpa awak atau drone oleh militer Amerika Serikat. (AFP)

Hubungan antara Iran dengan Amerika Serikat beberapa pekan terakhir semakin memanas. Baik Teheran maupun Gedung Putih kerap melayangkan 'sinyal' panas atas aksi yang dilakukan masing-masing pihak.

Terlebih usai aksi penembakan pesawat nirawak atau drone milik Amerika Serikat oleh Iran yang jatuh di Selat Hormuz.

Terkait penembakan itu, Presiden AS Donald Trump menyebut dalam Twitternya, aksi yang dilakukan Iran sebagai "kesalahan yang amat buruk".

Ketika bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Gedung Putih belum lama ini, Trump menyebut drone AS yang ditembak jatuh oleh Iran itu berada di atas perairan internasional. Ia juga mengklaim AS memiliki semua dokumentasi.

Baca Juga: Iran Tembak Jatuh Pesawat Pengintai Amerika Serikat

Sementara Teheran menyatakan, penerbangan drone milik AS itu tidak hanya melanggar hukum tetapi sudah terang-terangan melanggar hukum internasional.

Pesawat nirawak Amerika itu "melakukan penerbangan melintasi Selat Hormuz menuju Pelabuhan Chabahar dalam mode siluman penuh karena telah mematikan peralatan identifikasi dan jelas terlibat operasi mata-mata," tulis Dubes Iran untuk PBB Majid Ravanchi dalam suratnya ke PBB yang dilansir Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI