Sebar Hoaks, Gus Sahal Sebut Rahmat Baequni "Ustaz Busuk"

Jum'at, 21 Juni 2019 | 22:44 WIB
Sebar Hoaks, Gus Sahal Sebut Rahmat Baequni "Ustaz Busuk"
Tangkapan layar Twitter akun @sahal_AS. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PCINU Amerika Akhmad Sahal alias Gus Sahal mengomentari penetapan tersangka Ustaz Rahmat Baequni atas kasus penyebaran berita bohong atau hoaks.

Melalui akun Twitter pribadi miliknya @sahaL_AS, Gus Sahal merasa heran Baequni yang dicap sebagai seorang ustad dapat menyebarkan pernyataan yang tidak bersumber dan jelas.

"Ustaz kok penebar kecupetan, kebodohan, dan hoaks!" tulis Gus Sahal seperti dikutip Suara.com, Jumat (21/6/2019).

Gus Sahal kemudian menyematkan nama sebutan lain untuk Baequni lantaran sudah menyebar hoaks.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Ini 5 Fakta Rahmat Baequni Sebar Hoaks KPPS Tewas Diracun

"Kita mengenal istilah Ulama su’ (ulama busuk). Nah...ustaz model gini bisa juga disebut USTAZ SU’," ujar Gus Sahal.

Diketahui, Ustaz Rahmat Baequni ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penyebaran fitnah terkait informasi meninggalnya ratusan anggota KPPS disebabkan karena sengaja diracun.

Pencerah kondang ini pun ditahan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar dan masih dalam proses pemeriksaan.

"Sekarang sudah dalam proses materi penyidikan," ucap Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko di Mapolda Jawa Barat, Jalan Sukarno Hatta, Bandung, Jumat (21/6/2019).

Ada dua alat bukti digital yang dirilis kepolisian yang membuat Baequni kini berstatus tersangka. Pertama, video ceramah Bagequni berdurasi 2 menit 20 detik yang diunggah di akun Twitter @CH_chotimah. Materi yang disampaikan Baequni dalam video itu intinya memuat gerakan NII (Negara Islam Indonesia) merupakan sengaja dibentuk oleh inteligen dan Densus 88 Anti Teror.

Baca Juga: Rahmat Baequni Akui Materi Ceramah Soal KPPS Diracun Dapat Dari Medsos

"Ada konten yang perlu kita dalami yaitu adanya penciptaan kondisi oleh aparat terkait penciptaan teroris nah inipun tidak benar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI