Suara.com - Risda Mandarina, saksi tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkap ada bayak kotak suara Pilpres di Desa Parit Baru, Pontianak, Kalimantan Barat yang dibongkar di dalam gereja. Pernyataan Risda Mandarina ini menjadi sorotan warganet.
Dalam sidang gugatan Pilpres 2019, Risna Mandarina sebagai Ketua Sekber Satgas Kalimantan Barat yang bertugas mengawal surat suara dari TPS menuju ke provinsi mengaku mendapatkan laporan pembukaan kotak suara di dalam gereja di kompleks Pondok Indah Lestari, Desa Parit Baru, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"17 April tengah malam sekitar pukul 12 ada laporan ditemukan di Pondok Indah Lestari, Desa Parit Baru, ada kotak suara dari TPS dibawa dulu ke gereja di Pondok Indah Lestari dan dibuka," kata Risda.
Kesaksian Risda Mandarina ini pun mendadak viral dan menjadi perbincangan warganet. Sejumlah warganet yang tinggal di Kalimantan tidak terima dengan pernyataan Risda yang menyebut bahwa gereja dijadikan tempat melakukan kecurangan.
Baca Juga: Akui Narasi Kecurangan, Saksi Jokowi: Sengaja Bikin Kejut Peserta TKN
Salah satu akun Twitter @pakatdayak menegaskan bahwa gereja yang disebut oleh Risda Mandarina bukanlah gereja tempat beribadah. Melainkan sebuah Gedung Serba Guna biasa.
"Karena gereja yang dimaksud dalam persidangan tadi malam adalah Gedung Serba Guna bukan Gereja. Relawan Sekber 02 telah memfitnah dengan memberikan kesaksian bohong," ungkap akun itu.
Akun tersebut pun mengunggah penampakan gedung yang disebut oleh Risda Mandarina sebagai masjid tempat pembukaan kotak suara. Ia keberatan bila gedung tersebut disebut sebagai gereja.
Akun tersebut pun meminta agar masyarakat Kalimantan Barat dapat melaporkan fitnah tersebut. Sebab, gereja bukanlah tempat untuk melakukan kecurangan melainkan tempat suci untuk beribadah.
"Besar harapan kami rekan-rekan di Kalimantan Barat melaporkan fitnah keji ini kepada pihak berwajib. Sebab gereja bukan tempat bermufakat melakukan kecurangan atau kejahatan," ungkap akun tersebut.
Baca Juga: HUT ke-492 Jakarta, Anies Ingin Warga Ibu Kota Ubah Perilaku di Jalanan