Suara.com - Ustaz Rahmat Baequni diamankan oleh pihak berwajib. Ia dibawa menuju ke Mapola Jawa Barat sejak Kamis (20/6/2019) malam.
Rahmat Baequni diamankan terkait dengan beredarnya video ceramah hoaks yang menyebutkan bahwa ada ratusan petugas Klompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal akibat diracun.
Sosok Rahmat Baequni belakangan memang tak asing di telinga publik. Ada sejumlah kontroversi dari sosok Rahmat Baequni yang menjadi perhatian publik.
Berikut Suara.com merangkum beberapa kontroversi Rahmat Baequni.
Baca Juga: Gudang Petasan di Asemka Kebakaran, Ada Ledakan
1. KPPS Tewas Diracun Melalui Rokok
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik yang beredar di media sosial, Rahmat Baequni mengaku mendapatkan informasi bahwa dari ratusan petugas KPPS yang meninggal, ditemukan zat racun berupa gas dalam tubuhnya. Racun tersebut ditemukan melalui periksa laboratorium, bukan autopsi.
"Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan di autopsi tapi dicek di lab forensiknya ternyata semua yang meninggal ini dalam tubuhnya mengandung zat yang sama , zat racun berupa gas yang dimasukkan ke dalam rokok yang disebar ke setiap TPS," kata Rahmat Baequni.
Tujuan pemberian racun tersebut agar para petugas KPPS meninggal dalam waktu singkat sekitar 1 hingga 2 hari. Dengan begitu, mereka tidak bisa memberikan kesaksian mengenai apa yang terjadi di TPS.
2. Iluminati Masjid Al Safar
Baca Juga: Saksi Jokowi Yakin Moeldoko Tak Sampaikan Kecurangan Bagian dari Demokrasi
Belum lama ini Rahmat Baequni sempat adu argumen dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai arsitektur Masjid Al Safar yang dirancang oleh Ridwan Kamil. Rahmat Baequni meyakini masjid yang sarat dengan simbol segitiga merupakan simbol iluminati.
Menurut Rahmat Baequni, simbol tersebut haram hukumnya berada di dalam masjid lantaran bisa membatalkan salat dan menggugurkan tauhid.
"Silakan, simbol-simbol itu dibangun di selain tempat ibadah. Tapi, haram hukumnya simbol itu ada di dalam masjid karena simbol itu akan membatalkan salat kita dan akan menggugurkan tauhid kita. Betul?" ujar Rahmat Baequni.
Hal tersebut dibantah oleh Ridwan Kamil. Ia membandingkan dengan masjid lain yang menggunakan simbol segitiga dan lingkaran. Ia memastikan bahwa simbol segitiga didapatkan dari teknik arsitektur yang secara tidak sengaja membentuk segitiga.
3. Densus 88 ciptakan teroris
Jagat media sosial sempat dibuat heboh dengan kemunculan tagar #TangkapRahmatBaequni hingga menjadi trending topic di Twitter.
Kemunculan tagar tersebut dipicu beredarnya video ceramah Rahmat Baequni yang menyebut bila Densus 88 Antiteror dan Intelejen sengaja menciptakan terorisme dengan mengatasnamakan Islam untuk memperburuk citra Islam.
Para Intelejen dan Densus 88 memang sengaja menciptakan seorang teroris. Ia mengklaim seorang temannya sudah menjadi korban dari tim Densus 88, sang rekan dibina oleh Densus 88 untuk menjadi seorang teroris kemudian dijebloskan ke penjara.
4. Slogan Jokowi Sebagai Jargon Zionis
Ceramah Rahmat Baequni lain juga menjadi sorotan publik. Ia menyebut slogan 'kerja, kerja, kerja' yang digaungkan oleh Presiden Jokowi sebagai jargon zionis.
Rahmat Baequni mengutip kata-kata yang diulang dalam buku 'Zionisme Gerakan Menaklukkan Dunia' karya ZA Maulani. Di sana, ada kata 'Kerja, Kerja, Kerja'.
"Saya membaca kata-kata yang diulang dalam buku yang saya baca 'Zionisme Gerakan Menguasai Dunia' karya ZA Maulani. Di situ ada kata 'kerja, kerja, kerja'," ujar Rahmat Baequni.
5. Asal Usul 5 Pulau Indonesia
Rahmat Baequni juga sempat memberikan ceramah mengenai asal usul nama lima pulau di Indonesia. Ceramah Rahmat Baequni itu mendadak viral dan menjadi sorotan warganet.
"Syamatir jadi Syumatra. Tapi karena orang Syumatra enggak bisa menyebut 'sya', jadi pake 'sin': Sumatra. Jadi dari kata asyamatiro, mahkota," ujar Rahmat Baequni.
Sementara nama Pulau Jawa, menurut Rahmat Baequni, itu berasal dari bahasa Arab: Al Jawwu. Artinya, kata Rahmat Baequni, tempat yang tinggi dan dingin.