Suara.com - Pendakwah Ustaz Rahmat Baequni dikabarkan telah dijemput jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat di kediamannya, Kamis (20/6/2019) pukul 23.00 WIB.
Rahmat Baequni memang dikenal sebagai ustaz kontroversial setelah menuding desain mihrab Masjid Al Safar sebagai logo segitiga iluminati.
Bukan cuma itu, Rahmat Baequni juga sempat mengutip bahwa slogan 'kerja, kerja, kerja' digunakan diambil dari jargon dajjal dan Yahudi.
Pernyataan mengejutkan ini dilemparkan Rahmat Baequni dalam diskusi desain Masjid Al Safar bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Masjid Pusdai Bandung, Senin 10 Juni 2019 silam.
Baca Juga: Sebut Petugas KPPS Diracun, Ustaz Rahmat Baequni Dikabarkan Diciduk Polisi
Berawal ketika Rahmat Baequni memberikan materi tentang tugu geometri di Engineering Square, Jeddah, Arab Saudi. Dia menyebut tugu itu simbol Freemason.
"Ini tugu Geometri di Engineering Square Jeddah. Tugu ini mirip dengan simbol Freemasonry, simbol kerjanya Freemasonry," ujar Rahmat Baequni.
Lalu, dia mengutip kata-kata yang diulang dalam buku 'Zionisme Gerakan Menaklukkan Dunia' karya ZA Maulani. Di sana, ada kata 'Kerja, Kerja, Kerja'.
"Saya membaca kata-kata yang diulang dalam buku yang saya baca 'Zionisme Gerakan Menguasai Dunia' karya ZA Maulani. Di situ ada kata 'kerja, kerja, kerja'," ujar Rahmat Baequni.
Para jemaat saat itu bersorak, tertawa hingga bertepuk tangan. Ridwan Kamil yang duduk di sebelahnya tampak tersenyum.
Baca Juga: KPU: Ustaz Rahmat Baequni Sebar Hoaks dengan Bungkus Ceramah Agama
Sekadar informasi, slogan 'kerja, kerja, kerja' menjadi prinsip utama Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam pemerintahannya.
Bukan cuma itu, tagline 'kerja, kerja, kerja' juga merupakan slogan Jokowi ketika kampanye Pemilihan Presiden 2014.