Indonesia Berbagi Strategi Hadapi Tantangan Pekerjaan di Asia Pasifik

Kamis, 20 Juni 2019 | 15:14 WIB
Indonesia Berbagi Strategi Hadapi Tantangan Pekerjaan di Asia Pasifik
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Haiyani Rumondang, Jenewa, Swiss (19/6/2019). (Dok : Kemenaker).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri yang diwakili Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang, membagikan pandangan dan strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan pekerjaan masa depan.

Ada empat strategi yang diusulkan Haiyani, saat menyampaikan pernyataan delegasi Indonesia di hadapan Menteri-menteri Tenaga Kerja Asia Pasifik.

Pertama, meningkatkan kerja sama dalam investasi sumber daya manusia (SDM). Negara-negara di kawasan Asia Pasifik harus terus memperkuat kerja sama mereka dalam lembaga dan program pelatihan dan pendidikan vokasi.

Indonesia terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan negara-negara di Asia dan Pasifik dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan dan pelatihan vokasi.

Baca Juga: Lewat Amnesti Yordania, Kemenaker Pulangkan Pekerja Migran dan Anak-anak

“Ini untuk mempersiapkan diri kita sendiri, dengan kemungkinan dampak yang dapat mengganggu akibat teknologi baru di dunia kerja masa depan, dan untuk lebih memenuhi permintaan pasar kerja,” kata Haiyani Rumondang, Jenewa, Swiss (19/6/2019).

Strategi kedua, memperbaiki kebijakan ketenagakerjaan untuk orang lanjut usia. Indonesia berpandangan bahwa angkatan kerja yang menua akan menimbulkan tantangan yang semakin besar bagi Asia Pasifik.

Tenaga kerja lanjut usia di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada 2030.

“Kita harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi pekerja lanjut usia di pasar kerja. Negara-negara di kawasan Asia Pasifik harus mengeksplorasi lebih jauh cara dan strategi yang tepat, dan memadai untuk memastikan bahwa orang lanjut usia dapat memanfaatkan pasar kerja secara setara,” tegas Haiyani.

Dalam menghadapi tantangan pekerjaan masa depan, strategi ketiga, yaitu menangani pekerja di sektor informal. Laporan International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa 63,2 persen dari populasi pekerja di Asia Pasifik mencari nafkah di sektor informal.

Baca Juga: Usai Cuti, Menaker Ajak Pegawai Kemnaker Kembali Bekerja Layani Masyarakat

Sebagian besar dari mereka tidak menikmati perlindungan sosial dan kondisi kerja yang layak.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI