Wajahnya tampak mengernyit dan kepalanya tertunduk ketika Hakim MK Saldi Isra membahas rekayasa populasi dan memintanya untuk mengangkat kepala.
Seakan menahan sesuatu, dengan nada memelas, Idham akhirnya berkata, "Yang Mulia, saya minta maaf. Saya mau buang air kecil."
"Tolong didampingi, disuruh keluar, ya karena ini tugas yang tidak bisa diwakilkan soalnya," gurau hakim.
3. Saksi memanggil hakim 'baginda'
Baca Juga: Soal Sidang MK, BPN: Saksi Kami Gugup karena Merasa Jadi Tersangka
Saat giliran Hairul Anas Suadi, seorang alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan calon legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB), yang memberikan kesaksian, berulang kali terdengar sapaan 'baginda' yang keluar dari bibirnya. Hakim MK I Dewa Gede Palguna lantas menegurnya sambil bercanda.
"Tapi ini adalah semacam pengakuan, Baginda, eh Yang Mulia, bahwa..." ujar Hairul Anas, mengoreksi ucapannya.
Mendengar itu, I Dewa Gede Palguna memotongnya dan berkelakar, "Jangan Baginda dong, entar saya jadi raja, lagi."
Sambil menahan tawa, Hairul Anas menjawab, "Maaf saya baru bangun tidur."
4. Jawaban saksi sama dengan pertanyaan hakim
Baca Juga: Soal Saksi Diancam, Refly Harun: Pernah Ada yang Dipecat usai Sidang
Seorang saksi bernama Betty menertawai dirinya sendiri, ketika ia mengulang pertanyaan Hakim MK Suhartoyo dalam jawabannya.