"Iya perutnya dibelah, nanti sisa tubuh itu yang akan dikebumikan. Korban tubuhnya sudah hancur, sebagian di luar dan sebagian dalam perut buaya," kata Wahyudi.
Setidaknya, dua hingga tiga orang membelah perut buaya muara menggunakan parang. Setelah itu tampak bagian tubuh dari lutut hingga ujung kaki dikeluarkan lalu dimasukkan ke karung.
Ia mengatakan proses pencarian melibatkan unsur kepolisian, Basarnas dan seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, pawang buaya dan orang pintar dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning, Bengkalis, turut dilibatkan dalam proses pencariannya.
Ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menyebrang sungai. Pihaknya juga menyatakan agar bagi yang ingin bermain-main di sungai saat ini dilarang dulu.
Baca Juga: Bergulat Melawan Buaya, Warga Aceh Terluka di Betis Kanan
Wahyudi berharap, masyarakat jangan takabur serta menjaga sopan santun ketika berada maupun melintas sungai dan rawa di Sungai Lakar tersebut.
Ia menuturkan, saat ini banyak pendatang baru di Teluk lanus, mungkin ada pantang larang dilanggar.
"Oleh karena itu kami berpesan kepada masyarakat terutama warga pendatang agar memahami adat istiadat Kampung Teluk Lanus. Berkomunikasi dulu dengan penghulu ataupun sesepuh kampung," ujarnya.
Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo dalam keterangannya mengatakan pihaknya menerima laporan korban terkaman biaya tersebut pada Rabu siang tadi.
Dalam laporannya, Ruslan Pengawas Kanal setempat mengatakan Wartoyo menghilang pada Selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Terbangun Saat Subuh, Seorang Nenek Dikagetkan Buaya 3 Meter di Dapurnya