KPU: Ustaz Rahmat Baequni Sebar Hoaks dengan Bungkus Ceramah Agama

Rabu, 19 Juni 2019 | 19:02 WIB
KPU: Ustaz Rahmat Baequni Sebar Hoaks dengan Bungkus Ceramah Agama
Ustaz Rahmat Baequni (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum RI Pramono Ubaid Tanthowi meminta agar pihak kepolisian bisa segera memproses Ustaz Rahmat Baequni.

Rahmat Baequni dinilai telah menyebarkan hoaks yang dibungkus dengan ceramah agama.

Dalam video yang beredar, Rahmat Baequni menyebut bila penyebab kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPU) meninggal karena diracun.

Tujuan meracuni para petugas agar mereka tidak bisa memberikan kesaksian mengenai situasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca Juga: Khawatir Mahasiswa Tinggalkan Pancasila, Menhan Sudah Panggil 300 Rektor

Melalui akun Twitter miliknya @pramonoutan, Pramono menilai ceramah yang diberikan oleh Rahmat Baequni penuh kebohongan.

"Bilang KPPS diracun untuk bungkam saksi kecurangan? Orang ini menyebar hoaks dengan bungkus ceramah agama," kata Pramono seperti dikutip Suara.com, Rabu (19/6/2019).

Pramono menegaskan di tiap TPS ada sebanyak 7 orang petugas. Apabila dalam satu TPS ada seorang petugas yang meninggal maka masih ada 6 orang lain yang siap memberikan kesaksian.

"Di tiap TPS ada 7 Petugas KPPS. Jika 1 meninggal, maka 6 yang lain masih bisa bersaksi. Silakan pak polisi tanya orang ini baik-baik," ungkap Pramono.

Tak hanya itu, Pramono menjelaskan sudah ada tiga lembaga yakni Kementerian Kesehatan, Komnas HAM dan Ombudsman yang melakukan investigasi atas kasus meninggalnya ratusan petugas KPPS.

Baca Juga: Selain di Ruang Lab, Siswi SMP Serang Kerap Digilir 3 Gurunya di Kebun

Dari hasil penelusuran, keracunan dipastikan bukan penyebab kematian para petugas KPPS.

"Secara terpisah, 3 lembaga telah lakukan pendalaman atas meninggalnya KPPS. Yakni Kemenkes, KomnasHAM, & Ombudsman. Dalam laporan mereka, tidak ada yang menyebutnyebut racun sebagai penyebab kematian. Orang ini (RB) harus pertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.

Untuk diketahui, dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, Rahmat Baequni mengaku mendapatkan informasi bahwa dari ratusan petugas KPPS yang meninggal, ditemukan zat racun berupa gas dalam tubuhnya. Racun tersebut ditemukan melalui periksa laboratorium, bukan autopsi.

"Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan di autopsi tapi dicek di lab foensiknya ternyata semua yang meninggal ini dalam tubuhnya mengandung zat yang sama , zat racun berupa gas yang dimasukkan ke dalam rokok yang disebar ke setiap TPS," kata Rahmat Baequni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI