Suara.com - Kapabilitas Tim Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin mendapat sorotan dari pengamat Rocky Gerung.
Tokoh yang juga dikenal sebagai pengamat politik itu menyampaikan kritik pedasnya untuk argumentasi Tim Hukum 01 selama sidang kedua sengketa Pilpres 2019, Selasa (18/6/2019) kemarin. Ia terang-terangan menilai mereka sembarangan memakai teori hukum.
"Yusril Ihza Mahendra bahkan harus mengutip... iya, ayat dikutip, tapi juga pendapat filsuf hukum, misalnya Cesare Beccaria dan John Rawls. Walaupun itu keliru sebetulnya," kata Rocky Gerung di Catatan demokrasi Kita tvOne, Selasa.
"John Rawls enggak menulis buku The Theory... tapi 'A Theory of Justice'. Itu memperlihatkan bahwa penasihat akademis tim 01 itu ngaco itu," lanjutnya. "A theory maksudnya alternatif terhadap theories, gitu."
Baca Juga: Sebut Saksi Agus Tak Berkualitas, Demokrat: Ini Sidang Perasaan Prabowo
Rocky Gerung mengatakan, duel teori antara 01 dan 02 sebenarnya merupakan perdebatan yang bagus.
"Jadi, orang yang enggak ngerti atau tidak peduli dengan filsafat hukum, teori hukum, teori keadilan, segala macam, enggak usah ikut debat. Itu pasti enggak bisa nangkep," ujarnya.
Meski begitu, ia beranggapan bahwa reaksi Tim Hukum Jokowi tak mencerminkan kecakapan di bidangnya, karena menurut Rocky Gerung, mereka mudah terpancing.
"Nol satu ini akhirnya terpancing untuk duel teori itu karena 02 mulai dengan argumentasi teoritis kan," tutur Rocky Gerung.
"Saya melihat tadi agak kacau sebetulnya 01, bagian, karena dia mesti melayani..." tambahnya.
Baca Juga: Misteri Nama Udung yang Bikin Heboh Sidang Sengketa Pilpres 2019
Tak hanya itu, akademisi 60 tahun tersebut juga menyebut Tim Hukum Jokowi terbawa perasaan alias baper lantaran tidak berada di pihak tertuduh, tetapi bersikap defensif.