Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro, Tukang Becak Kayuh Ramai Peminat

Selasa, 18 Juni 2019 | 14:21 WIB
Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro, Tukang Becak Kayuh Ramai Peminat
Suasana Malioboro saat uji coba semi pedestrian. (Suara/Arendya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uji coba semi pedestrian Malioboro telah dilakukan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beserta Pemerintah Kota Yogyakarta pada Selasa (18/6/19).

Rencananya Malioboro akan ditutup mulai jam 6 pagi hingga 9 malam.

Arief Noor Hartanto selaku Wakil ketua DPRD DIY mengatakann bahwa pedestrian kawasan Malioboro bertujuan untuk menciptakan kawasan yang humanis dan menghadirkan ruh dari hubungan sosialkultural masyarakat.

Dampak positif uji coba penutupan kendaraan di Malioboro turut dirasakan oleh beberapa tukang becak kayuh.

Baca Juga: 5 Tempat Parkir Kendaraan Selama Uji Coba Malioboro Jadi Pedestrian

Sejumlah tukang becak kayuh merasa jumlah penumpang meningkat seiring ditutupnya jalanan di Malioboro untuk kendaraan bermotor.

"Biasanya kalau pas dibuka jalanan untuk kendaraan bermotor, banyak yang pilih naik ojek online sama bentor (becak motor)," ungkap Tumiran salah seorang pengemudi becak kayuh.

Tumiran mengatakan bahwa berkat uji coba semi pedestrian hari ini, dirinya sudah mendapatkan lebih dari lima pelanggan.

Suasana Malioboro saat uji coba semi pedestrian, sebagian jalan masih dibuka untuk kendaraan bermotor. (Suara/Arendya)
Suasana Malioboro saat uji coba semi pedestrian, sebagian jalan masih dibuka untuk kendaraan bermotor. (Suara/Arendya)

Sebagian besar penumpang merupakan wisatawan dari luar Yogyakarta yang ingin mengunjungi beberapa pertokoan di Malioboro.

"Kalau dari ujung parkiran sini kan jauh, jadi banyak pejalan kaki yang ingin ke pertokoan dekat nol kilometer pilih naik becak kayuh".

Baca Juga: Pengalihan Arus Lalu Lintas Selama Uji Coba Malioboro Jadi Pedestrian

"Alhamdulillah ya sehari ini syukur sekali sudah dapat lebih dari Rp 100 ribu baru setengah hari, biasanya jam segini baru dapat 1 penumpang," imbuh pria asal Bantul tersebut kepada Suara.com.

Sebelumnya diberitakan, uji coba kawasan semi-pedestrian di Malioboro, Yogyakarta terus dimatangkan seiring dengan banyaknya masukan dari para pedagang, pengusaha, maupun wisatawan.

Dalam rapat tertutup bersama Sekretaris Daerah (Sekda) pada Kamis (13/06/2019), diputuskan bahwa uji coba akan dilakukan secara rutin tiap selapan (35 hari) sekali.

"Tiap selapan sekali, tiap Selasa Wage," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapta Raharjo seusai rapat.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapta Raharjo. (Suara.com/Sri Handayani)
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapta Raharjo. (Suara.com/Sri Handayani)

Kebijakan penutupan pada hari Selasa ini sengaja diterapkan berbarengan dengan kegiatan bersih-bersih Malioboro. Artinya, para pedagang kaki lima (PKL) tidak berjualan pada hari tersebut. Kebijakan itu juga tidak mengubah lokasi parkir yang sudah ada saat ini.

"Penutupan Selasa Wage itu bersamaan dengan agenda PKL. Jadi Malioboro itu ben ora kekeselen, ben ana lerene (Jawa: agar tidak kelelahan, agar ada istirahatnya). Itu kesepakatannya," kata Sigit.

Larangan ini berlaku untuk semua jenis kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Namun, ada pengecualian untuk beberapa jenis kendaraan, misalnya kendaraan umum Transjogja, mobil pelayanan umum (truk sampah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran), serta mobil polisi.

Selama masa uji coba, larangan ini tidak berlaku terlalu ketat. Artinya, kendaraan yang memiliki izin atau dalam kondisi darurat masih diperbolehkan masuk.

Evaluasi akan dilakukan setelah uji coba tanggal 18 Juni 2019. Akan dikaji pula kemungkinan untuk menerapkan kebijakan ini pada hari-hari lain, misalnya setiap akhir pekan. Ia memastikan, jika hal itu diberlakukan, akan ada pemberitahuan sepekan atau dua pekan sebelum penutupan dilaksanakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI