Ngeri, Anak-anak Dijadikan Pelaku Bom Bunuh Diri Teroris Boko Haram

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 18 Juni 2019 | 13:26 WIB
Ngeri, Anak-anak Dijadikan Pelaku Bom Bunuh Diri Teroris Boko Haram
Ilustrasi perempuan jadi tawanan kelompok teroris Boko Haram, di Nigeria. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Senin mengutuk penggunaan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri oleh teroris Boko Haram di timur laut Nigeria.

Pernyataan tersebut disampaikan beberapa jam setelah dua gadis di bawah umur dan seorang bocah lelaki meledakkan diri mereka di sebuah gedung tempat menonton pertandingan sepak bola di daerah Konduga di Negara Bagian Borno, yang telah menjadi pusat pemberontakan selama 10 tahun.

Insiden itu menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 40 lainnya.

"UNICEF mengutuk penggunaan anak-anak sebagai "bom manusia" dan dalam setiap pertempuran atau peran non-tempur dalam konflik di timur laut Nigeria," kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari kantor berita Anadolu, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Serangan Sadis Gerilyawan Boko Haram Tewaskan 24 Orang di Kamerun

"Tidak dapat diterima bahwa anak-anak harus digunakan dengan cara ini. UNICEF mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik mengerikan ini untuk melindungi anak-anak setiap saat dan menjaga mereka dari bahaya," tambahnya.

UNICEF mengatakan insiden itu menambah jumlah anak yang digunakan sebagai pelaku bom bunuh diri pada tahun ini menjadi lima orang.

Pada 2018, 48 anak tewas sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara lebih dari 83 anak mengalami nasib serupa pada 2017.

"Kami kembali menyerukan semua pihak dalam konflik di timur laut Nigeria untuk segera menghentikan semua serangan terhadap warga sipil, untuk berhenti menggunakan anak-anak dalam konflik ini, dan untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional," tegas UNICEF.

Baca Juga: Cerita Pilu Siswi Korban Penculikan Boko Haram di Nigeria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI