Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan duka cita atas meninggalnya Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi, Senin (17/6/2019), di rumah sakit Kairo, setelah pingsan saat disidang.
Ia menyebut Mursi sebagai martir dan menyalahkan rezim tirani atas kematiannya.
"Sejarah tidak akan pernah melupakan para tiran yang menyebabkan kematiannya dengan memenjarakannya dan mengancamnya dieksekusi," kata Erdogan, yang dikenal sebagai sekutu dekat Mursi, dalam pidato yang disiarkan televisi di Istanbul.
Hubungan antara Turki dan Mesir makin merenggang sejak militer Mesir, yang dulu dipimpin oleh Abdel Fattah al-Sisi, menggulingkan Presiden Islamis Mursi pada 2013. Sejak saat itu hingga kini Sisi menjadi presiden.
Baca Juga: Dituduh Sebarkan Berita Palsu, Mesir Kembali Penjarakan Jurnalis Al Jazeera
Lengsernya Mursi membuat Erdogan berang dan mengecamnya sebagai kudeta.
Pemimpin Turki sejak 2014 itu menggambarkan kematian Mursi sebagai simbol penganiayaan yang menargetkan Mursi dan rakyatnya. Ia menyebut sang mantan presiden sebagai martir.
"Di mata kami, Mursi adalah seorang martir yang kehilangan nyawanya demi hal yang ia yakini," kata Erdogan, dikutip dari Channel News Asia.
Sebelumnya Erdogan pernah menyebut Sisi 'tiran' yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta dan menginjak-injak demokrasi.
Dirinya juga menyerukan agar para tahanan Ikhwanul Muslimin di Mesir dibebaskan.
Baca Juga: Kenalan dengan Sandra Shehab, Model Muslim Keturunan Mesir