KPU Fokus Jawab 4 Poin Gugatan Tim Prabowo

Selasa, 18 Juni 2019 | 09:51 WIB
KPU Fokus Jawab 4 Poin Gugatan Tim Prabowo
Ketua KPU RI Arief Budiman. ( Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengatakan, selaku pihak termohon pihaknya akan fokus menjawab empat poin permohonan dari tim hukum Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Empat poin tersebut akan disampaikan di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019, Selasa (18/6/2019) hari ini.

Menurut Arief, empat poin jawaban yang menjadi fokus KPU yakni mengenai tudingan atas daftar pemilih tetap (DPT) ganda, kecurangan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, keabsahan pencalonan Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan sumbangan dana kampanye pribadi Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi.

"Semua poin kita jawab, cuma kita fokusnya empat poin, termasuk semua daerah yang didalilkan kita jawab, tapi fokus daerah eksplisit itu kita jawab.," kata Arief di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).

Arief mengungkapkan sejauh ini selaku pihak termohon KPU tidak merasa kesulitan menjawab permohonan gugatan sengketa Pilpres 2019 yang dilayangkan tim hukum Prabowo - Sandiaga Uno. Ia berharap nantinya majelis hakim konstitusi dapat menerima seluruh jawaban KPU dalam persidangan.

Baca Juga: Sidang PHPU Hari Ini Bisa Capai 12 Jam, TNI-Polri Perketat Gedung MK

"Kami melihat itu semua bisa dijawab, dijelaskan. Mudah-mudahan majelis bisa menerima penjelasan kita, bisa menerima jawaban kita, berarti kan udah selesai," katanya.

Untuk diketahui, Mahkamah Konstitusi atau MK akan menggelar sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 pada Selasa (18/6/2019) pukul 09.00 WIB hari ini. Sidang lanjutan beragendakan mendengar jawaban dari pihak termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan mendengarkan keterangan dari pihak terkait Tim Hukum Joko Widodo - Ma'ruf Amin serta pihak pemberi keterangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI