Shunn Lei, jurnalis majalah beraliran feminis di Myanmar Rainfall, menilai kasus dokter Nang Mwe San adalah contoh pemerintah negeri tersebut masih mengontrol tubuh perempuan.
"Tubuh perempuan seolah-olah milik orang lain dan negara, inilah seksisme dan mengakar di Myanmar yang patriarkis. Setiap ada perempuan yang berpose dan dianggap seksi menurut ukuran mereka, dicap menyalahi budaya Myanmar. Padahal, apa itu budaya Myanmar, ada yang tahu?” kata Shunn Lei berpolemik.