Suara.com - Keith Raniere, pendiri sekte seks Nxivm, membuat pengakuan mengejutkan. Dia dituding menjalankan sekte seks, perbudakan dan memaksa mereka untuk berhubungan intim dengannya.
Seperti dikutip SUARA.com dari laman Mirror, Senin (17/6/2019), Raniere, 58 tahun, mengatakan beberapa anak sangat nyaman dan senang berhubungan intim dengan orang-orang yang lebih tua.
"Seringkali ketika Anda menasihati orang-orang yang, misalnya, anak-anak dari tindak pelecehan, beberapa anak justru sangat senang dengan hal itu sampai mereka mengetahui apa yang terjadi di kemudian hari," ujar Raniere dalam video yang diputar di Pengadilan New York, Amerika Serikat.
Raniere mengatakan, "Dan kemudian lebih banyak masyarakat yang melecehkan mereka ketimbang orangtua. Sebab, standar masyarakat di masa lampau, seperti di Roma maupun lainnya, sangat berbeda."
Baca Juga: Allison Mack, Dari Bintang Serial Smallville Jadi Anggota Sekte Seks
"Tapi, kita tidak berada di Roma, dan kita mesti menyadari hal tersebut," terang Raniere.
Raniere, yang dikenal dalam sektenya sebagai 'sang perintis', dituding melakoni pencucian otak, pengancaman dan penaniayaan terhadap wanita dalam sebuah perkumpulan rahasia.
Anggota perkumpulan tersebut beragam, mulai dari aktris Hollywood (salah satunya Allison Mack), pewaris dan putra dari mantan Presiden Meksiko.
BACA JUGA: Allison Mack, Dari Bintang Serial Smallville Jadi Anggota Sekte Seks
"Terdakwa (Raniere) memanfaatkan mereka (korban) secara emosional dan seksual. Dia mengklaim sebagai orang yang paling pintar dan bijak di dunia, setara dengan Einstein dan Gandhi," ujar asisten jaksa Amerika Serikat, Tanya Hajjar.
Baca Juga: Jadi Produser dan Pemain Film Sekte, Berat Badan Derby Romero Naik 15 kg
Raniere diduga mengadakan pertemuan dengan 'budak' perempuan telanjang di lantai di sekitarnya. Sementara, dia duduk di kursi dan memberi kuliah tentang filsafat.
Mantan 'budak', Lauren Salzman, mengatakan kepada para juri di pengadilan federal di Brooklyn bahwa ia akan memimpin rapat dengan pakaian lengkap.
Ketika dia tidak dapat menghadiri pertemuan secara langsung, para wanita akan mengambil foto telanjang dan mengirimkannya kepadanya, memastikan dia bisa melihat di mana mereka diberi cap dengan inisial namanya, kata Salzman.
"Kami harus terlihat seragam dan bahagia," kata Salzman, 42 tahun.