Tertancap Dua Anak Panah, Guru Honorer Tewas

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 17 Juni 2019 | 01:05 WIB
Tertancap Dua Anak Panah, Guru Honorer Tewas
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru honorer ditemukan tewas di belakang rumahnya di Kampung Hink, Distrik Manokwari Selatan, Papua Barat. Saat ditemukan, dua anak panah tertancap di badan dan luka bacok di tangan korban.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey mengatakan, diduga korban meninggal akibat penganiayaan. Polisi masih mendalami kasus tersebut.

"Tim Reserse dan Kriminal sedang bekerja mengungkap kasus ini. Kami sudah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari kerabat dan keluarga korban," katanya dilansir dari Antara, Minggu (16/6/2019).

Korban diketahui bernama Yurmianus Wonggor, warga Kampung Hink Distrik. Selain sebagai guru honorer, korban diketahui kesehariannya juga bertani.

Baca Juga: Hasil MotoGP Catalunya: Marquez Juara, Empat Pebalap Top Terjatuh

"Kami akan berupaya maksimal mengungkap pelaku. Beberapa saksi sudah memberikan keterangan, kami masih dalami," kata Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi pada kesempatan terpisah.

Ia menjelaskan, korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIT. Dua anak panah tertancap di tubuh dan tangan kanan nyaris putus diduga dibacok.

"Di TKP kami temukan tiga buah anak panah. Dua tertancap di tubuh korban dan satu lainnya berada di samping jasad korban. Kami juga temukan satu buah handphone serta parang," paparnya.

Menurut dia, dari keterangan sejumlah saksi, kasus ini bermula dari isu suanggi (keyakinan masyarakat lokal terhadap adanya manusia dengan ilmu tertentu yang membunuh seseorang).

Diduga ada unsur balas dendam pada kasus ini. Adam berjanji pihaknya akan mengungkap dan memproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca Juga: Bukan Manny Pacquiao, Ini Dia Petinju dengan Pendapatan Terbesar 2019

"Ini kasus hukum ya, tentu harus dilakukan pembuktian melalui hukum positif. Yang pasti ada korban, ada barang bukti dan sekarang kita sedang menggali keterangan saksi untuk mengungkap siapa pelakunya," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI