Suara.com - Kisah seorang suami menggadaikan istrinya di Lumajang, Jawa Timur menjadi sorotan publik. Hori (43) tega menggadaikan istrinya Lasmini alias Lasmi (32) kepada orang lain bernama Hartono sebagai jaminan untuk menebus utang hingga Rp 250 juta.
Agar bisa kembali bersama sang istri, Hori merencanakan pembunuhan terhadap Hartono. Namun, ternyata orang yang dibunuh oleh Hori bukanlah Hartono.
Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban mengakui kasus ini merupakan kasus cukup unik yang melatar belakangi sebuah pembunuhan. Berikut Suara.com merangkum beberapa fakta dibalik kasus Hori yang tega menggadaikan sang istri.
1. Salah Bunuh Orang
Baca Juga: Jadi Tersangka, Andy Wibowo Si Koboi Jalanan Terancam 12 Tahun Penjara
Maksud hati ingin kembali bersama sang istri, namun apa daya Hori tak memiliki cukup uang untuk menebus istrinya. Ia sempat menawarkan sebidang tanah sebagai pengganti utang sebesar Rp 250 juta kepada Hartono, namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Hartono.
Tak kehabisan akal, Hori merencanakan pembunuhan terhadap Hartono agar bisa membawa Lasmi, istrinya kembali. Ia berhasil melakukan pembunuhan, namun bukan Hartono yang dibunuh.
Hori salah mengeksekusi orang. Sosok yang dibunuh oleh Hori adalah Muhammad Toha (34). Kesalahan itu terjadi lantaran Hori melihat korban mirip dengan Hartono.
Seusai membacok korban hingga tewas, Hori baru menyadari orang yang ia bacok bukanlah Hartono. Dari hasil penelusuran polisi, korban masih memiliki hubungan keluarga dengan Hori dan memang memiliki wajah mirip Hartono.
2. Hori dan Lasmi Kumpul Kebo
Baca Juga: Buntut Aksi Koboi Jalanan, Pengemudi BMW Dinyatakan Positif Pengguna Sabu
Hori pertama kali bertemu dengan Lasmi saat sama-sama menjadi TKI di Malaysia. Sepulangnya dari Malaysia, Hori dan Lasmi hidup bersama dan memiliki seorang anak.