Gara-gara Ikan Asin, Tengku Zul dan Menteri Susi Saling 'Ngegas' di Twitter

Sabtu, 15 Juni 2019 | 12:03 WIB
Gara-gara Ikan Asin, Tengku Zul dan Menteri Susi Saling 'Ngegas' di Twitter
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Suara.com/Muslimin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain 'disemprot' Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti usai berkicau soal Indonesia impor ikan asin.

Berawal ketika Tengku Zul membagikan tautan artikel dari media daring (daring) dengan judul headline 'Indonesia Impor Ikan Asing dari Taiwan dan Thailand' melalui akun jejaring sosial Twitter @ustadtengkuzul.

Dalam cuitannya, Tengku Zul menyoroti luasnya lautan Indonesia yang diklaim lebih dari 99 ribu kilometer. Dia mempertanyakan alasan Indonesia masih mengimpor ikan asin.

Dia sempat mempertanyakan apakah Indonesia negeri yang salah urus. Pun Tengku Zul 'memprovokasi' kepada 'tim sorak' untuk menyerbunya dan tidak diam saja.

Baca Juga: Kabar Gading dengan Anak Menteri Susi, Roy Marten : Masih Silaturahmi

"Dengan bentang laut lebih 99.000 kilometer, dan menjadi paling luas kedua setelah Canada. Indonesia impor ikan asin dari Thailand dan Taiwan. Kenapa? Salah uruskah negeri ini? Ayo tim sorak serbu! Jangan diam saja ya," cuit Tengku Zul seperti dikutip SUARA.com, Sabtu (15/6/2019).

Cuitan Tengku Zul memancing amarah Susi Pudjiastuti. Dia, menggunakan akun Twitter @susipudjiastuti, ikut berkicau membalas twit Tengku Zul tersebut.

Susi mempertanyakan tahun dan alasannya. Dia pun menyemprot Tengku Zul.

"Tahun berapa dan kenapa? Anda pikir masyarakat bodoh? Mereka jauh lebih pintar dari kita, kita artinya Anda dan saya lebih bodoh!!!" kicau Susi Pudjiastuti.

Salah seorang warganet ikut 'mengompori' twitwar tersebut. Dia meminta Susi Pudjiastuti menyantap ikan agar lebih pintar.

Baca Juga: Anies Jawab Sindiran Menteri Susi Soal Lumpur dan Sampah Waduk Pluit

"Bu susi saran saya beliau suruh makan ikan dulu biar lebih pinter, abis itu tenggelamkan wkwk," cuit akun @arkhitaa.

Susi Pudjiastuti menjawab singkat, "Setuju."

Kemudian, cuitan tersebut dibalas oleh Tengku Zul. Dia mengklaim, sebagai anak Melayu, lebih banyak mengonsumsi ikan ketimbang Susi Pudjiastuti.

"Alhamdulillah sebagai anak Melayu yang siang malam dekat laut, saya yakin saya lebih banyak makan ikan daripada Ibu Susi. Apalagi tim sorak," kicau Tengku Zul.

Kemudian, Tengku Zul kembali berkicau. Sambil me-mention Susi Pudjiastuti, dia membagikan hasil bidik layar pencarian Google terkait berita ikan asin impor.

"Tercatat dari tahun 2014 sampai 2017 RI masih impor ikan asin. @susipudjiastuti memang kita bodoh lah kalau begitu. Untuk tahun 2018, belum ada berita masih impor atau sudah mandiri. Walau saya tidak ikut menentukan kebijakan bodoh itu," kicau Tengku Zul

Berdasarkan data FAO 2016, Indonesia mampu menjadi negara kedua terbesar untuk produksi perikanan dunia setelah Cina, pada tahun 2014 dengan produksi perikanan budidaya China mencapai 58,8 juta dan Indonesia mencapai 14,3 juta (dengan total senilai 10.50 miliar) dan diikuti oleh India yang produksinya mencapai 4,9 juta (termasuk rumput laut).

Jumlah pembudidaya ikan di Indonesia juga meningkat dari 2,50 juta orang pada tahun 2005 hingga 3,34 juta orang pada tahun 2014. Serta budidaya rumput laut di Indonesia merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan produksi rumput laut di dunia, dengan jumlah produksi meningkat lebih dari 10 kali pada tahun 2014, dibandingkan pada tahun 2005.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI