Susi Pudjiastuti menjawab singkat, "Setuju."
Kemudian, cuitan tersebut dibalas oleh Tengku Zul. Dia mengklaim, sebagai anak Melayu, lebih banyak mengonsumsi ikan ketimbang Susi Pudjiastuti.
"Alhamdulillah sebagai anak Melayu yang siang malam dekat laut, saya yakin saya lebih banyak makan ikan daripada Ibu Susi. Apalagi tim sorak," kicau Tengku Zul.
Kemudian, Tengku Zul kembali berkicau. Sambil me-mention Susi Pudjiastuti, dia membagikan hasil bidik layar pencarian Google terkait berita ikan asin impor.
Baca Juga: Kabar Gading dengan Anak Menteri Susi, Roy Marten : Masih Silaturahmi
"Tercatat dari tahun 2014 sampai 2017 RI masih impor ikan asin. @susipudjiastuti memang kita bodoh lah kalau begitu. Untuk tahun 2018, belum ada berita masih impor atau sudah mandiri. Walau saya tidak ikut menentukan kebijakan bodoh itu," kicau Tengku Zul
Berdasarkan data FAO 2016, Indonesia mampu menjadi negara kedua terbesar untuk produksi perikanan dunia setelah Cina, pada tahun 2014 dengan produksi perikanan budidaya China mencapai 58,8 juta dan Indonesia mencapai 14,3 juta (dengan total senilai 10.50 miliar) dan diikuti oleh India yang produksinya mencapai 4,9 juta (termasuk rumput laut).
Jumlah pembudidaya ikan di Indonesia juga meningkat dari 2,50 juta orang pada tahun 2005 hingga 3,34 juta orang pada tahun 2014. Serta budidaya rumput laut di Indonesia merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan produksi rumput laut di dunia, dengan jumlah produksi meningkat lebih dari 10 kali pada tahun 2014, dibandingkan pada tahun 2005.