Hong Kong Rusuh, Donald Trump: Demo Besar-besaran yang Pernah Saya Lihat

Kamis, 13 Juni 2019 | 15:21 WIB
Hong Kong Rusuh, Donald Trump: Demo Besar-besaran yang Pernah Saya Lihat
Aksi unjuk rasa menentang RUU ekstradisi di Hong Kong sudah berlangsung beberapa hari siang dan malam. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan demo anti-RUU ekstradisi di Hong Kong mendapat perhatian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Ia meminta semua pihak untuk menahan diri, setelah aparat kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa yang menentang RUU ekstradisi, Rabu (12/6) kemarin, hingga protes besar-besaran di Hong Kong itu diwarnai kekerasan.

"Itu satu juta orang. Itu adalah demonstrasi besar-besaran yang pernah saya lihat," kata Donald Trump di Gedung Putih, dikutip Suara.com dari VOA, Kamis (13/6/2019).

"Saya mengerti faktor pemicu demonstrasi itu, tetapi saya yakin, mereka bisa menyelesaikannya. Saya berharap mereka bisa menyelesaikannya dengan China," tambahnya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Pakai Mahkota Pengusir Iblis Ketika Bertemu Donald Trump

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan, "Kami rasa aksi protes ini sangat penting, dan penting bagi pemerintah Hong Kong untuk menghormati kebebasan berekspresi ini, menghormati hak orang untuk berkumpul secara damai."

Menurut Ortagus, warga memprotes undang-undang ekstradisi yang sedang diusulkan karena tak ingin tunduk pada China. Alasan tersebut, Ortagus menambahkan, berkaitan dengan beberapa hak dasar mereka.

Pada Rabu kemarin, sejumlah demonstran merobohkan barikade dan melemparkan berbagai benda ke arah polisi. Dengan mengenakan helm dan membawa tameng, para aparat keamanan menembakkan gas air mata, peluru karet, dan semprotan merica untuk memukul mundur para pengunjuk rasa.

Berdasarkan keterangan dari pihak berwenang di rumah sakit, setidaknya terdapat 72 korban luka dari kerusuhan itu.

Diberitakan The Guardian sebelumnya, sejak Minggu (9/6/2019) lalu, puluhan ribu orang berkumpul di jalanan menuju markas besar pemerintahan Hong Kong.

Baca Juga: Pernah Sebut Meghan Markle Kejam, Donald Trump Dijauhi Pangeran Harry

Mereka menyerukan protes terhadap rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengizinkan ekstradisi, atau penyerahan pelaku kejahatan, ke China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI