Suara.com - Setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat soal imigran, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berniat menjual pesawat kepresidenan.
Ia berjanji, keuntungan dari penjualan tersebut digunakan untuk mendanai berbagai upaya pengendalian imigran ilegal.
Sebelumnya, saat berkampanye untuk pilpres pada 2018, Lopez Obrador berjanji menjual pesawat yang dinamai José María Morelos y Pavón dan menggunakan uangnya untuk membantu masyarakat miskin.
Dia menyebutkan, pesawat Boeing 787 Dreamliner itu, yang dibeli seharga USD 218 juta atau setara Rp3 miliar pada 2016, bernilai sekitar adalah USD 150 juta atau Rp 2 miliar.
Baca Juga: Restoran Meksiko Ini Bagi-bagi Burrito Gratis ke Pengguna Ponsel Huawei
Lopez Obrador mengatakan, akan terbang menggunakan pesawat komersial. Janji itu langsung ia tepati tak lama setelah terpilih sebagai presiden.
Pesawatnya sudah disimpan di gudang California dan mulai ditawarkan sejak beberapa bulan lalu.
Selain pesawat tersebut, Meksiko juga tengah berusaha menjual 60 pesawat lain milik pemerintah dan 70 helikopter.
Dalam konferensi pers pada Rabu (12/6/2019), dikutip Suara.com dari BBC, Lopez Obrador ditanya perihal kesepakatannya dengan AS, termasuk tentang pengerahan pasukan penjaga nasional Meksiko ke perbatasan selatan negaranya dengan Guatemala.
"Tentang berapa biaya rencana ini, biar saya katakan, kami punya anggaran," kata Lopez Obrador.
Baca Juga: 20 Orang Tewas Terbakar Dalam Kecelakaan Maut di Meksiko
"Biaya itu nantinya berasal dari pendapatan yang kami terima dari penjualan pesawat kepresidenan yang mewah."