Suara.com - Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief meminta agar ada seseorang di kubu Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, untuk berani mengatakan pahit kepada kedua junjungannya tersebut.
Sebab, kesalahan dalam "membisik" diyakini Andi Arief bisa berdampak negatif.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter miliknya @andiarief_. Menurut Andi Arief, Prabowo kekinian terkesan menuntut segala cara agar bisa memenangkan Pilpres 2019.
"Harus ada yang berani bicara pahit pada Pak Prabowo. Kesalahan membisik, bisa menjadi negatif. Seolah Pak Prabowo menuntut dengan segala cara untuk menang," kata Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: Komnas HAM: Dua Korban Tewas Kerusuhan 22 Mei Akibat Peluru Tajam
Andi Arief mengakui cuitannya di media sosial seringkali tidak menyanjung pimpinan Partai Gerindra itu.
Namun, ia meminta agar usulannya ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kubu Prabowo - Sandiaga Uno.
"Tuit-tuit saya mungkin tidak menyanjung, tapi mudah-mudahan dalam suasana tenang layak dipikirkan," ungkap Andi Arief.
Untuk diketahui, belakangan Andi Arief yang berada di bawah naungan Partai Demokrat dan tergabung dalam koalisi Prabowo - Sandiaga Uno kerap kali melontarkan cuitan pedas menyindir Prabowo Subianto.
Salah satu cuitan yang cukup menggemparkan adalah tudingan Andi Arief mengenai keberadaan setan gundul sebagai pemasok kemenangan menyesatkan 62 persen.
Baca Juga: Protes, Pemuda Samarinda Berselancar Wakeboarding di Lokasi Banjir
Perolehan suara 62 persen untuk kemenangan Prabowo - Sandiaga Uno tersebut diklaim didapatkan dari hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi.