Suara.com - Marketing Director PT JIExpo atau Pengelola Jakarta Fair Ralph Scheunemman menyesalkan video ambruknya wahana komidi putar pada Senin (10/6/2019) sempat viral di media sosial. Ia menyebut kejadian sebenarnya tidak seheboh di medsos.
Ralph menyebut warganet yang panik hingga mengecam kejadian tersebut tidak mengetahui kejadian sebenarnya.
Dia menerangkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dan ada 4 orang yang bermain di wahana itu. Kemudian dalam kondisi pengunjung yang padat, pagar besi pembatas tersenggol salah satu pengunjung sehingga arena bermain semakin sempit.
Oleh karena itu, tak lama kemudian kaki salah satu pengunjung wahana tersangkut dan menyebabkan wahana tertarik hingga ambruk.
Baca Juga: Mesin Mati Mendadak Diduga Jadi Penyebab Robohnya Komidi Putar di PRJ
Berikut pernyataan lengkap Ralph Scheunemann
Dalam kesempatan ini saya ingin menjelaskan kronologi atau kejadian yang terjadi hari senin malam tanggal 10 Juni 2019. Hal ini berkembang akibat terdapat video yang viral di jejaring sosial media sehingga berkembang dengan cepat.
Kejadian tersebut kurang lebih jam 8 malam dan itu terjadi di wahana permainan pontang panting. Pertama yang saya jelaskan terkait hal tersebut yaitu tidak ada korban jiwa, jadi isu yang beredar di luar itu tidak benar.
Memang ada 4 orang yang sedang bermain di wahana tersebut , mereka mengalami luka lecet ringan dan sudah langsung ditangani oleh petugas P3K.
Hal yang terpenting adalah saat itu juga kita langsung mengambil tindakan cepat kepada korban yang mengalami luka ringan untuk langsung kita lakukan tindakan pertama perawatan P3K dan hasilnya semua korban hanya mengalami luka ringan, tidak ada yang patah apalagi ada yang menyebutkan terdapat korban jiwa dan lain-lain itu semuanya tidak ada dan tidak benar.
Baca Juga: Komidi Putar PRJ Roboh, Polisi Periksa Pedagang dan Sejumlah Saksi
Kronologis kejadian tersebut adalah mesin wahana permainan tersebut mati mendadak yang mengakibatkan putarannya tidak stabil dan mengenai pagar pembatas wahana. Hal tersebut yang menyebabkan wahana menjadi miring.