Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/5/2019). Dalam pertemuan itu, Jokowi meinta sejumlah masukan konkret apa saja yang harus dikerjakan pemerintah.
"Saya minta masukan tapi enggak usah banyak-banyak, kira-kira yang konkret, 1, 2, 3 itu apa sih yang harus kita kerjakan setelah nanti MK (memutuskan sengketa Pilpres) rampung, biar saya bisa kerja," ujar Jokowi.
Setelah sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga di Mahkamah Konstitusi selesai, Jokowi berharap bisa bekerja cepat di periode keduanya.
"Apa yang diinginkan pengusaha, tapi jangan banyak-banyak 3 aja. "Pak kerjain ini pak. Pak kerjain ini. Pak kerjain ini" Stop. Enggak usah banyak-banyak," kata Jokowi.
Baca Juga: Total KPU Kasih 272 Box Kontainer Alat Bukti ke MK untuk Lawan Prabowo
Jokowi menuturkan, perang dagang antara Amerika Serikat - China bukanlah sebuah masalah besar. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai hal itu bisa menjadi peluang peningkatan ekonomi untuk Indonesia jika bisa dimanfaatkan dengan baik.
Ia pun meyakini para pengusaha bisa memanfaatkan kesempatan dari ramainya perang dagang.
"Jangan kita memandang itu sebagai sebuah masalah besar, tapi menurut saya ada sebuah peluang, ada sebuah opportunity yang bisa kita ambil dari ramainya perang dagang ini dan saya melihat bapak ibu saudara-saudara semuanya berada pada garis yang paling depan dalam memanfaatkan peluang ini," kata dia.
"Saya melihat misalnya kayak pasar di Amerika, yang sebelumnya dimasuki produk-produk dari China bisa jadi peluang untuk juga memperbesar kapasitas, sehingga produk kita (Indonesia) bisa masuk ke sana," sambungnya.
Jokowi menegaskan, pemerintah akan fokus soal ekonomi. Sehingga setelah MK memutuskan sengketa Pilpres ia bisa bekerja cepat.
Baca Juga: MK Siapkan 15 Kursi untuk Tim Pengacara Masing-masing Capres
"Kita tahu pemilu telah selesai meskipun masih ada proses MK. Kita berharap kita fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi dan terutama karena perang dagangnya semakin sengit," tandasnya.