Rekam Jejak Habil Marati, Donatur Kivlan Zen untuk Bunuh Wiranto Cs

Rabu, 12 Juni 2019 | 13:24 WIB
Rekam Jejak Habil Marati, Donatur Kivlan Zen untuk Bunuh Wiranto Cs
Habil Marati. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Habil Marati mendadak menjadi sorotan publik. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (itu disebut menjadi pemberi dana untuk melancarkan aksi pembunuhan terhadap 4 pejabat negara dan 1 pemimpin lembaga survei.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepolisian, Habil Marati diduga memberikan uang SGD 15 ribu atau setara Rp 150 juta kepada Mayjen (Purn) Kivlan Zein.

Uang itu selanjutnya diberikan kepada HK alias Iwan, sebagai leader alias pemimpin eksekutor aksi pembunuhan.

Tak hanya itu, Habil Marati juga memberikan uang sebesar Rp 60 juta sebagai biaya operasional dan untuk pembelian senjata api (senpi). Uang tersebut diberikan kepada Iwan.

Baca Juga: Kisah Gus Dur soal Kivlan Zen dan Mayjen Kunyuk

Habil Marati sendiri telah ditetapkan menjadi tersangka dan digelandang oleh kepolisian dari kediamannya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5/2019).

Lantas, siapa sesungguhnya sosok Habil Marati yang mendanai rencana pembunuhan terhadap tokoh dan pimpinan lembaga survei?

Berdasarkan penelusuran Suara.com, Habil Marati merupakan pria kelahiran Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada 7 November 1962.

Habil Marati menyelesaikan pendidikan tinggi di IAIN Sumatera Utara sebagai Sarjana Syariah pada 1982.

Setelah lebih dari 20 tahun, Habil Marati melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara dan lulus pada 2003.

Baca Juga: Chairawan: Nama Saya Disebut di Medsos Terlibat Kerusuhan 22 Mei

Habil Marati juga tercatat pernah menduduki posisi direktur utama di sejumlah perusahaan, mulai dari Dirut PT Batavindo Kridanusa (1994), PT Galaxy Pasific Evalindo (1997), PT Makassar Perrosal Global (1997), PT Satomer Asri Fiberindo (1997), PT Industry Kakao Utama (2000), dan PT Agra Post Lava (2000).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI