Sekuriti Sempat Lihat Orang Mencurigakan Intai Kantor Charta Politika

Rabu, 12 Juni 2019 | 11:11 WIB
Sekuriti Sempat Lihat Orang Mencurigakan Intai Kantor Charta Politika
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya tengah menjadi sorotan lantaran namanya dijadikan target dalam upaya pembunuhan yang juga menargetkan empat tokoh nasional.

Diketahui kantor Yunarto yang berada di Jalan Cisanggiri III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga sempat diintai oleh beberapa orang tersangka yakni Irfansyah dan Yusuf yang mengaku atas perintah dari Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen.

Terkait dengan adanya pengintaian yang dilakukan di kantor Charta Politika tersebut, Jeffrey, seorang sekuriti yang berjaga di sebuah kantor di depan kantor Charta Politika membenarkan.

Jeffrey pernah melihat langsung ada seorang laki-laki mencurigakan yang sempat mengintai di depan gerbang kantor Charta Polotika. Namun begitu ia tidak bisa memastikan apakah orang yang dia lihat merupakan salah satu dari tersangka Irfansyah dan Yusuf.

Baca Juga: 5 Fakta Rencana Kivlan Zein Tembak Mati 4 Pejabat dan Yunarto Wijaya

"Kalau yang saya tahu itu satu orang naik motor sendirian," kata Jeffrey ditemui Suara.com di kantor Charta Politika, Rabu (12/6/2019).

Awalnya Jeffrey berpikir jika orang tersebut merupakan tamu karena berhenti di depan gerbang kantor. Namun setelah diamati lebih lanjut, orang tersebut justru tidak mengetuk dan hanya mengintip dari atas motornya.

Padahal saat itu dikatakan Jeffrey, kantor dalam keadaan kosong karena libur. Waktu juga sudah menunjukan sore hari sekitar pukul 14.30 WIB.

"Posisi kantor kosong ngapain kantor kosong diintip. Dia diri dari atas motor sambil nelpon sambil berdiri," kata Jeffrey.

Tidak lama kemudian, orang yang mengendarai sepeda motor tersebut masuk menuju ke arah dalam Jalan Cisanggiri III, di ujung jalan ia sempat memberhentikan laju sepeda motor dan kembali melihat ke arah belakang yang terdapat kantor Charta Politika.

Baca Juga: Pistol untuk Bunuh Yunarto Wijaya Charta Politika Malah Digadai Irfansyah

Selang 30 menit, orang dengan motor yang sama kembali lagi berhenti dan mengintai di depan kantor Charta Politika. Jeffrey mengingat ciri-ciri orang tersebut tinggi dan berbadan kurus serta memakai topi dan membawa motor Honda Beat bewarna putih dengan striping biru.

"Dia nonogol lagi di arah sini jadi muterin jalan. Berdiri di tempat yang sama," ujar Jeffrey.

Melihat gelagat mencurigakan dari orang tersebut, Adang sekuriti yang berjaga di dalam kantor Charta Politika kemudian keluar. Sebelumnya, informasi mengenai orang tersebut sudah disampaikan lebih dulu oleh Jeffrey ke Adang.

Jeffrey mengatakan, Adang bahkan sempat ingin menegur orang tersebut yang sedang menerima panggilan telepon sambil ketawa-ketiwi. Namun belum sempat ditegur Adang, orang tersebut malah kabur dengan sepeda motornya.

"Sempai mau ditegur tapi lari lagi pake motornya lurus keluar ke arah Jalan Wijaya. Terus sempet diikutin pake motor sama Pak Adang," kata Jeffrey.

Keberadaan orang tersebut kemudian baru diketahui kembali sekitar pukul 18.30 WIB. Dari informasi yang didapat Jeffrey, orang yang sama sedang nongkrong di warung yang letaknya tidak jauh dari Jalan Cisanggiri III.

"Sekitar jam setengah 7 dapat informasi dia nongkrong di depan warung. Dia cerita kalau mau ada demo, dia nyebarin isu kalau mau ada demo di sini 500 orang," ujar Jeffrey.

Jefrey mengatakan, beberapa orang yang melewati kantor Charta Politika di Jalan Cisanggiri III juga kedapatan melakukan pengintaian namun tidak seperti yang dilakukan oleh orang sebelumnya. Polisi yang berpakaian preman, kata Jeffrey juga mencatat setiap nomor kendaraan yang mencurigakan baik motor maupun mobil yang melintas di Jalan Cisanggiri III.

"Beberapa kali ada orang ngamatin rumah ini terus dicatat nomor polisinya. Kita kan bisa lihat bedanya orang yang memang lewat sama yang mengintai, kelihatan dari gelagatnya," kata Jeffrey.

Sementara itu, Yohanes salah seorang staf yang bekerja di kantor Charta Politika tidak pernah melihat ada orang aneh yang mengintai tempat kerjanya tersebut. Ia hanya mengetahui informasi dari Jeffrey.

"Enggak pernah lihat karena kita kan di dalam ya. Yang tahu detail itu Pak Jeffrey," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI