Ryamizard mengatakan, pertemuan itu sama sekali tak membahas masalah politik. Keduanya hanya mendiskusikan masalah agama dan moral. Ia prihatin jika kondisi negara belakangan mulai memanas. Ia tak berharap kondisi akan membutuk. Ia yakin, setiap pihak sudah mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga kondisi tetap baik.
"Ini kan bangsa Indonesia juga, bukan bangsa lain. Kalau bangsa ini berantakan, porak-poranda, ribut-ribut mati, kan yang rugi bangsa ini juga. Jadi mari kita semua jadi bangsa yang baik," kata dia.
Menhan dijadwalkan akan kembali ke Jakarta hari ini. Setelah bertemu dengan Syafii Maarif, ia juga akan berkunjung ke rumah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Natsir di Bantul, Yogyakarta.
Selain itu, Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn) Chairawan membantah keterlibatan Tim Mawar dalam insiden kerusuhan saat aksi 22 Mei di Jakarta. Hal tersebut merujuk pada pemberitaan Majalah Tempo dengan judul "Tim Mawar dan Rusuh Sarinah".
Baca Juga: Wacana Pansus Kerusuhan 22 Mei, Fadli Zon Usul Bentuk TGPF
Chairawan menegaskan, Tim Mawar telah bubar sejak tahun 1999 melalui putusan pengadilan. Selepas pensiun dari dunia militer, dirinya menyebut tak pernah berhubungan dengan seluruh anggota Tim Mawar.
"Sudah tak ada kegiatan lagi. Saya pun tak pernah berhubungan lagi dengan mereka," kata Chairawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat kemarin.
Untuk itu ia bersama tim kuasa hukum mendatangi Dewan Pers untuk membuat laporan. Ia yakin jika Dewan Pers dapat menyelesaikan kasus jurnalistik tersebut.
"Jadi saya sangat percaya pada Dewan Pers, makanya saya datang. Namanya Dewan pasti arif," sambungnya.
Selain itu Chairawan berharap agar pihak kepolisian untuk menyelidiki kebenaran berita tersebut. Selepas dari Dewan Pers, ia beserta kuasa hukum akan mendatangi Baresktim Mabes Polri guna membuat laporan serupa.
Baca Juga: Keluarga Korban Kecewa Kerusuhan 22 Mei Jadi Wacana Perusuh vs Polisi
"Iya, yang medsos kita adukan UU ITE ke Bareskrim, kalau ini kan yang majalah Temponya. Ya itu yang kita minta polisi untuk selidiki, dari mana itu percakapannya," ujar Chairawan.