Suara.com - Kepolisian Indonesia masih menunggu waktu untuk memeriksa eks anggota Tim Mawar berinsial F untuk diperiksa terkait kasus kerusuhan 22 Mei yang terjadi 21 dan 22 Mei 2019 lalu. Pemanggilan terhadap F didasari oleh pengakuan dari Abdul Gani Ngabalin alias Kobra Hercules yang sudah ditahan di Polda Metro Jaya.
Iqbal menuturkan, berdasarkan keterangan, Kobra Hercules mengaku bahwa dirinya sering bertemu F untuk membahas terkait aksi 21 dan 22 Mei 2019.
"(Kami) akan mamanggil sodara F karena sudah disebut dalam BAP," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019) kemarin.
"Menurut Kobra Hercules, dia (F) sering ketemu untuk rapat, untuk membicarakan kesiapan massa untuk 21, 22 Mei," kata dia.
Baca Juga: Rapat 22 Mei Bareng Kobra Hercules, Polisi Segera Panggil Eks Tim Mawar
Berdasar pengakuan Kobra tersebut, kata Iqbal, polisi merasa perlu memanggil F untuk diminta klarifikasi dan keterangannya secara langsung.
"Untuk mengecek kebenaran ini penyidik tentunya akan memanggil saudara F untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Diketahui, F merupakan salah satu eks anggota Tim Mawar yang namanya disebut dalam laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 bertajuk 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah'.
Sebelumnya, Letkol (Purn) Fauka Noor Farid membantah terlibat dalam kerusuhan 22 Mei pada 21-22 Mei 2019 lalu. Fauka Noor Farid mengaku tidak berada di sekitar Bawaslu, tempat awal mula kerusuhan.
Dalam wawancara Fauka Noor Farid dengan MetroTV yang ditayangkan, Selasa (11/6/2019) menjelaskan jika dia ada disebuah tempat saat kejadian kerusuhan. Tapi tidak di lokasi kerusuhan 22 Mei.
Baca Juga: Kata Fauka Noor Farid, Eks Tim Mawar Dituduh Jadi Otak Kerusuhan 22 Mei
"Info yang disampaikan kalau saya terlibat dalang, saat kejadian saya tidak ada di lokasi. Nggak benar. Saya ada di suatu tempat," kata Fauka Noor.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 10-16 Juni 2019 menyebutkan mantan anggota Tim Mawar yang terlibat penculikan aktivis 1998, Fauka Noor Farid diduga terlibat di balik aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan 22 Mei. Fauka adalah mantan anak buah Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dugaan keterlibatan Fauka dibalik kerusuhan 22 Mei itu diungkap dalam laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 bertajuk 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah'.
Berdasar penelusuran tim Majalah Tempo disebutkan Fauka ditengarai berada di kawasan Sarinah depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI saat peristiwa kerusuhan 22 Mei terjadi. Selain itu, terdapat pula sebuah transkrip percakapan yang mengungkap kalau Fauka beberapa kali melakukan komunikasi dengan Ketua Umum Baladhika Indonesia Jaya, Dahlia Zein tentang kerusuhan yang terjadi di sekitar kawasan Bawaslu.