Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung adanya usulan pembentukan Panitia Khusus atau Pansus Kerusuhan 22 Mei. Selain itu Fadli Zon mengusulkan harus dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF Kerusuhan 22 Mei.
Pansus Kerusuhan 22 Mei bisa mendorong mendapatkan informasi yang komprehensif soal fakta di balik kematian korban kerusuhan 22 Mei.
"Itu usulan yang baik, kita ingin semuanya ada kejelasan, bagaimana latar belakang, siapa pelaku, siapa yang menjadi korban dan kerugiannya seperti apa," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Namun dia menilai pembentukan Pansus itu tergantung pada para pengusul, karena ada mekanisme yang harus dilalui. Fadli mengatakan peristiwa kericuhan itu menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, serta masih ada yang hilang dan ditemukan.
Baca Juga: Keluarga Korban Kecewa Kerusuhan 22 Mei Jadi Wacana Perusuh vs Polisi
Menurut dia, seharusnya ada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang terdiri dari masyarakat sipil, pihak-pihak terkait sehingga ada independensi tim untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi.
"Agar ada independensi dari tim untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa sampai timbul korban jiwa, kemudian mungkin bisa dipelajari tentang siapa yang melakukannya," ujarnya.
Fadli menilai untuk mengungkap peristiwa itu harus holistik, jangan satu versi dari pemerintah sehingga dibutuhkan TGPF yang terdiri dari seluruh unsur.
Sebelumnya, Fraksi PKS DPR RI mengusulkan dibentuknya Panitia Khusus terkait kericuhan pada 21-22 Mei lalu yang terjadi di sekitar Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH. Thamrin.
"Saya usulkan perlu dibentuk Pansus terkait kerusuhan 21-22 Mei lalu sehingga bisa terima laporan apabila ditemukan kehilangan anggota keluarga dan mengalami kebuntuan proses hukum serta informasi," kata Wakil Ketua FPKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, dalam Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Tak Ingin Ada Kerusuhan, Prabowo Larang Pendukung ke MK
Dia mengatakan pada 21-22 Mei lalu terjadi terjadi insiden pasca-Pemilu 2019 yang tidak diinginkan masyarakat namun hingga saat ini belum ada data resmi yang dirilis berapa jumlah yang tewas dan luka-luka.