Mau Dibunuh, Bos Charta Politika Yunarto Sempat Bertaruh Pindah ke Korut

Selasa, 11 Juni 2019 | 19:00 WIB
Mau Dibunuh, Bos Charta Politika Yunarto Sempat Bertaruh Pindah ke Korut
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok bos lembaga survei yang dikabarkan menjadi target pembunuhan dalam aksi 22 Mei akhirnya terungkap, ia adalah Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Identitas bos lembaga survei tersebut terungkap melalui pengakuan para tersangka penyelundupan senjata sekaligus eksekutor pembunuh pejabat dan pimpinan lembaga survei, yang telah ditangkap polisi.

Berdasarkan pengakuan seorang tersangka bernama Irfansyah, ia diperintahkan oleh Mayjen (Purn) Kivlan Zein.

Bila misi pembunuhan terhadap Yunarto Wijaya berhasil dilakukan, sang eksekutor mendapatkan imbalan sebesar Rp 5 juta.

Baca Juga: Pistol untuk Bunuh Yunarto Wijaya Charta Politika Malah Digadai Irfansyah

Mengetahui pengakuan mengejutkan tersebut, Yunarto Wijaya mengakui sudah tak menaruh dendam kepada para eksekutor dan perencana.

Melalui akun Twitter miliknya, Yunarto Wijaya telah memaafkan rencana pembunuhan tersebut.

Sosok Yunarto Wijaya memang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat, ia kerap wara-wiri di media maupun televisi sebagai seorang pengamat politik.

Pria yang lahir di Jakarta pada 27 Juni 1981 ini semasa kuliahnya dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan baik internal maupun eksternal.

Tak hanya kuliah, Yunarto Wijaya juga disibukkan dengan usaha restoran pribadi yang baru dirintisnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara pada medio 2003.

Baca Juga: Kronologi Kivlan Zein Suruh Pembunuh Bayaran Intai Yunarto Charta Politika

Meski ada beragam kegiatan yang dilakukan, Yunarto Wijaya sukses menjadi lulusan terbaik jurusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada 2004

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI