Kondisi Waduk Pluit Disindir Menteri Susi, Ini Jawaban Pemprov DKI

Selasa, 11 Juni 2019 | 13:44 WIB
Kondisi Waduk Pluit Disindir Menteri Susi, Ini Jawaban Pemprov DKI
Suasana Waduk Pluit yang dipenuhi pemukiman padat penduduk di Jakarta Utara, Kamis (13/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara terdapat endapan lumpur yang cukup tebal ditambah dengan sampah yang menumpuk terlihat menutupi permukaan air sejak Sabtu (7/6/2019). Hal ini mengakibatkan waduk pengendali banjir utama di Jakarta itu mengeluarkan aroma tak sedap.

Kondisi ini sempat disinggung Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Lewat akun Twitter-nya @susipudjiastuti, ia me-repost sebuah berita tentang kondisi Waduk Pluit pada Senin (10/6/2019) siang.

Menanggapi hal itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengklaim wilayah yang mengalami pendangkalan hanya sepertiga dari 80 hektar luas Waduk Pluit.

"Yang kelihatan sedimennya itu sekitar sepertiga waduk. Yang lainnya sudah dikerjakan, sudah tebal airnya (dibandingkan sedimen)," kata Yusmada melalui keterangan resminya, Selasa (11/6/2019).

Baca Juga: Pemprov DKI Data Warga Pendatang Usai Lebaran Pada 14 Juni - 3 Juli 2019

Suasana Waduk Pluit yang dipenuhi pemukiman padat penduduk di Jakarta Utara, Kamis (13/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Suasana Waduk Pluit yang dipenuhi pemukiman padat penduduk di Jakarta Utara, Kamis (13/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Yusmada menerangkan, kondisi cuaca di DKI Jakarta beberapa hari belakangan yang diguyur hujan gerimis dan cuaca mendung, membuat Waduk Pluit harus segera dikosongkan sampai dengan air dalam kondisi level air terendah atau low water level.

Dengan melakukan pengosongan hingga tingkat low water level ini diharapkan Waduk Pluit dalam kondisi siap untuk menampung air ketika hujan datang maupun kiriman aliran sungai dari hulu. Proses inilah yang akhirnya memperlihatkan endapan lumpur di sebagian wilayah Waduk Pluit.

Sementara Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengaku telah mengerahkan 6 unit eskavator amfibi dan rencananya akan ditambah jumlahnya menjadi 13 unit untuk memaksimalkan pengerukan sedimen di kawasan Waduk Pluit.

Pengerukan terhadap lapisan sedimen ini sudah dilakukan sejak akhir April lalu dan ditargetkan rampung dalam empat bulan ke depan.

"Kami sudah kerjakan (pengepokan) mulai akhir April. Oktober ditargetkan sudah selesai. Sedimen pun (terlihat hanya) di muaranya, dekat pompa ke arah laut," kata Ika.

Baca Juga: Anies Dikritik Besarnya Biaya Mudik Gratis, Pemprov DKI Beberkan Rinciannya

Untuk diketahui, Waduk Pluit merupakan waduk pengendali banjir utama untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta dengan luas 80 hektar dan luas daerah tangkapan air (dam catchment area) 2.400 hektar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI