Polemik Simbol Illuminati, 4 Masjid Ini Juga Disoroti Ridwan Kamil

Selasa, 11 Juni 2019 | 11:45 WIB
Polemik Simbol Illuminati, 4 Masjid Ini Juga Disoroti Ridwan Kamil
Masjid Al Safar (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masjid Al Safar di Bandung, Jawa Barat, rancangan arsitek sekaligus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Masjid itu mendadak viral lantaran dianggap memiliki simbol illuminati mata dajjal berupa segitiga dan lingkaran.

Ridwan Kamil pun tak membiarkan kontroversi itu berlarut-larut, sehingga ia kemudian memberikan penjalsan dalam sebuah diskusi umum bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Syafei dan Ustaz Rahmat Baequni di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/6/2019) kemarin.

Di situ ia menjelaskan, tak hanya Al Safar yang memiliki bentuk segitiga dan lingkaran. "Kenapa hanya Al Safar? Padahal di sekeliling kita banyak simbol-simbol segitiga atau apapun yang perlu dipermasalahkan," ujarnya.

Berikut 4 masjid di yang disebut Ridwan Kamil dalam presentasinya:

Baca Juga: Reaksi Jamaah saat Ridwan Kamil Soroti Desain Mihrab Masjid Nabawi

1. Masjid Raya Jakarta KH Hasyim Asyari, Jakarta

Tampak depan Masjid Raya Jakarta memperlihatkan simbol segitiga dan lingkaran yang sangat jelas, tetapi Ridwan Kamil memilih untuk tak berpikiran negatif dengan mengaitkannya pada illuminati.

"Disambut oleh segitiga dan lingkaran. Pertanyaannya, apakah mereka illuminati? Wallahualam, kita jangan berburuk sangka dulu. Saya duga ketidaktahuan, saja duga ketidaksengajaan," kata Ridwan Kamil.

Ia pun menanyakan alasan Masjid Raya Jakarta tak diviral-kan seperti masjid Al Safar.

"Kita masuk di Masjid Raya Jakarta, yang paling megah di Jakarta setelah Istiqlal, lihat gambarnya. Mihrabnya segitiga. Kalau pakai kalimat, apakah menghadap Allah atau menghadap segitiga? Lihat gambarnya. Masjid Raya Jakarta. Kenapa tidak heboh? Mungkin karena arsiteknya bukan Pak Ridwan Kamil, mungkin," tambahnya, disambut riuh tepuk tangan penonton.

Baca Juga: Saran MUI Kepada Ridwan Kamil Soal Kontroversi Desain Masjid Al Safar

2. Masjid Al Ukhuwah, Bandung

Sleuruh jendela masjid Al Ukhuwah berbentuk segitiga, dengan puncak piramida. Ridwan Kamil kemudian meminta seluruh tamu yang hadir di diskusi umum itu untuk melihat bagian atas langit-langitnya, yang dihujani bentuk segitiga.

Menurutnya, hal terpenting adalah niat untuk salat, tak masalah bentuk apa pun yang ada di masjid.

"Apakah para pendengar sensitif melihat atau tidak? Atau memang datang karena salat? Sehingga tidak mempedulikan apa pun bentuknya, ada niat dan nawaituna salat, apa pun bentuknya tidak akan menghalangi niat kita salat dan berdakwah," ungkap pria 47 tahun itu.

3. Masjid Agung Trans Studio, Bandung

"Dan lebih parah lagi, mihrabnya lingkaran satu. Itu kalau Anda lihat dalam jarak 40 sentimeter, geometrinya zionis," terang Ridwan Kamil tentang arsitektur Masjid Agung Trans Studio Bandung.

"Itu Al Ukhuwah teh, bendera Israel jumlahnya ratusan, kalau kita meyakini bahwa ini kesengajaan," sambungnya, kembali terkait masjid Al Ukhuwah.

Lalu ia lagi-lagi mengingatkan masyarakat agar tak berburuk sangka. Dirinya, sebagai arsitektur, beranggapan bahwa bentuk segitiga maupun lingkaran yang ada di tempat ibadah terjadi karena ketidaksengajaan.

"Tapi seperti biasa, saya berbaik sangka, mungkin tukang dekornya karena estetika Islam adalah geometri, enggak sengaja ngutak-ngatik garis, dibikin cetakannya, dipasang di mihrab Al Ukhuwah, tiba-tiba jadi begini," tutur Ridwan Kamil.

"Padahal kalau di-zoom, dengan teori tadi, itu zionis semua, udah mah lambang zionis di mihrabnya, ada mata satunya dikelilingi oleh segitiga, atapnya segitiga. Kenapa mengkontroversikan As Safar sementara Al Ukhuwah tidak pernah dibahas?" tambahnya.

4. Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi

Masjid ke-empat yang dibahas Ridwan Kamil tak berlokasi di Indonesia, melainkan di Arab Saudi, tepatnya pusat kota Madinah.

"Ini yang paling bikin saya merinding. Di mihrab Masjid Nabawi Madinah lihat di puncaknya, bentuknya segitiga, ada lingkarannya, di masjid Nabi Raudah, bagi yang pernah ke Madinah. Apakah ini konspirasi?" tanya Ridwan Kamil.

"Iya, iya memang!" terdengar teriakan seorang wanita di bangku penonton.

Ridwan Kamil tak berhenti mengingatkan pentingnya menjauhi prasangka, apalagi jika belum mengerti kebenarannya.

"Wallahualam, kita jangan mendahului sebuah kebenaran. Kita tabayun ke pengelola masjid Nabawi, apakah betul? Jangan-jangan sama? Tidak," tegasnya.

"Jangan menghakimi dulu oleh informasi yang sepotong-sepotong. Maka saya senang ada di sini, saya menerangkan, saya sudah bilang, pulang dari sini mau paham-tidak paham, saya tidak masalah, yang penting saya sudah menerangkan, disaksikan oleh yang melahirkan saya supaya tahu jadi pemimpin itu ini risikonya," terang Ridwan Kamil, yang kembali diikuti tepuk tangan penonton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI