Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan, otak di balik kerusuhan 22 Mei di Jakarta bakal diungkap ke pubik.
Wiranto menuturkan, ada tim khusus yang akan menjelaskan terkait adanya dugaan keterlibatan mantan anggota Tim Mawar dalam kerusuhan 22 Mei. Tim Mawar dulu terlibat penculikan sejumlah aktivis pada era reformasi 98.
Ia mengatakan, penjelasan komprehensif tentang kerusuhan 22 Mei akan diumumkan kepada publik, Selasa (11/5) besok.
Hal itu disampaikan Wiranto seusai menggelar Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/5/2019).
Baca Juga: Kontroversi, Ustaz Lancip Sebut Polisi Tembaki Masjid saat Kerusuhan 22 Mei
"Itu silakan sampaikan kepada tim, tim yang akan menjelaskan itu," kata Wiranto.
Wiranto mengatakan, yang akan diungkapkan kepada publik besok bukan sekadar informasi, melainkan berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Penjelasan secara detail mengenai tokoh-tokoh yang ditangkap, kenapa sebabnya, alasannya apa, besok itu akan lengkap disampaikan ke publik. Jadi bukan informasi lagi, dari berita acara pemeriksaannya,” kata Wiranto.
Mantan Ketum Partai Hanura itu menuturkan, tidak ingin terjadi kesimpangsiuran informasi, sehingga ia akan menyampaikan secara detail dan transparan.
“Jadi jangan khawatirlah. Kami akan jelaskan ke publik semuanya. Supaya apa? Supaya tidak ada kesimpangsiuran ya,” ungkapnya.
Baca Juga: Siap Beberkan BAP Kerusuhan 22 Mei, Wiranto: Supaya Tak Ada Kesimpangsiuran
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 10-16 Juni 2019, disebutkan mantan anggota Tim Mawar yang terlibat penculikan aktivis 1998, Fauka Noor Farid diduga terlibat di balik aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan 22 Mei.
Fauka adalah mantan anak buah Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dugaan keterlibatan Fauka dibalik kerusuhan 22 Mei itu diungkap dalam laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 bertajuk 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah'.
Berdasar penelusuran tim Majalah Tempo, Fauka ditengarai berada di kawasan Sarinah depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI saat peristiwa kerusuhan 22 Mei terjadi.
Selain itu, terdapat pula transkrip percakapan yang mengungkap Fauka beberapa kali melakukan komunikasi dengan Ketua Umum Baladhika Indonesia Jaya, Dahlia Zein tentang kerusuhan yang terjadi di sekitar kawasan Bawaslu.