Setelah penangkapannya, Qureiris "Ditahan di sel isolasi selama sebulan, dan menjadi sasaran pemukulan dan intimidasi selama interogasi,” menurut Amnesty.
"Para interogatornya berjanji membebaskannya jika dia mengaku bersalah atas tuduhan itu."
Arab Saudi belum menanggapi laporan CNN dan seruan Amnesty International.
Rekam Jejak Demonstran Cilik
Baca Juga: Umur 10 Tahun Pernah Ikut Demo, Pemuda Arab Saudi Ini Terancam Hukuman Mati
Remaja itu kekinian sedang menunggu sesi persidangan berikutnya, tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia khawatir terhadap hidup Qureiris.
Mengomentari kasus ini, Lynn Maalouf, Direktur Penelitian Timur Tengah Amnesty International, mengatakan: "Sangat mengerikan bahwa Murtaja Qureiris menghadapi eksekusi atas pelanggaran yang termasuk mengambil bagian dalam protes saat dia baru berusia sepuluh tahun.”
"Pihak berwenang Arab Saudi memiliki rekam jejak mengerikan menggunakan hukuman mati sebagai senjata untuk menghancurkan perbedaan pendapat politik, dan menghukum demonstran anti-pemerintah, termasuk anak-anak dari minoritas Syiah yang dianiaya di negara itu.”
Pada bulan April, Arab Saudi mengeksekusi 37 orang karena memprotes kebijakan kerajaan. Pemerintah menganggap 37 orang itu melakukan kejahatan terorisme.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan pada saat itu, hampir semua terdakwa yang dipenggal berasal dari komunitas Muslim Syiah Arab Saudi.
Baca Juga: Ikut Arab Saudi, Ini 45 Negara yang Rayakan Idul Fitri Selasa Hari Ini
Para kritikus pemerintah yang dieksekusi mengakui semua tuduhan atas dasar paksaan.