Suara.com - Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean Badan Pemenangan Prabowo – Sandiaga buka-bukaan soal pernyataan Prabowo Subianto ketika bertakziah ke rumah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY di Puri Cikeas, Bogor.
Juru BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan dirinya mempersilakan Ferdinand membongkar percakapan SBY – Prabowo.
Ia juga meminta Ferdinand untuk tidak mengancam membuka percakapan antara Prabowo dan SBY.
"Menjawab ancaman saudara @FerdinandHaean2 yang akan membongkar percakapan pak @prabowo dengan pak @SBYudhoyono di Puri Cikeas. Silakan saja dibongkar, enggak usah digertak-gertak," ujar Andre dalam akun twitternya @andre_rosiade seperti dikutip Suara.com, Senin (10/6/2019).
Baca Juga: SBY Menangis Lagi Baca Kumpulan Berita Kematian Ani Yudhoyono
Andre menegaskan, percakapan antara Prabowo dan SBY sangat konstitusional. Ia juga menegaskan, Prabowo sangat menghormati SBY dan mendiang Ani Yudhoyono.
"Saya tegaskan percakapan pak @prabowo sangat konstitusional dan menghormati pak @SBYudhoyono dan Bu Ani," tulis Andre.
Sebelumnya, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto disebut tidak elok oleh Ketua Umum Partai Demokrat SBY karena mengungkit pilihan politik mendiang Ani Yudhoyono saat bertakziah dan berakhir menjadi bulan-bulanan oleh publik.
Namun, BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Uno menyebut, pernyataan Prabowo saat bertakziah adalah persis seperti permintaan SBY.
"Padahal info ini didapatkan langsung oleh pak @prabowo langsung dari pak @SBYudhoyono," kata Andre melalui akun Twitternya @andre_rosiade, Minggu (9/6).
Baca Juga: Bu Ani Dukung Prabowo Bocoran dari SBY, Demokrat: Ini soal Etika
"Dan pak @SBYudhoyono sendiri yang minta agar pak @prabowo testimoni tentang kebaikan Ibu Ani di depan wartawan waktu mau pulang," sambungnya.
Saat itu, Prabowo bertakziah ke kediaman SBY sebagai bentuk turut berbelasungkawanya atas kepergian Ani yang meninggal dunia di National University Hospital (NUH) Singapura pada 1 Juni.
Seusai melakukan pertemuan secara tertutup, Prabowo menyempatkan diri menjelaskan kepada awak media yang menanti keterangannya.
Awalnya, Prabowo bercerita soal kenangannya bersama Ani. Kemudian, Prabowo mengatakan Ani mendukung dirinya dalam dua pilpres berturut-berturut. Dari siaran televisi, terlihat SBY langsung melipatkan kedua tangannya.
"Yang disampaikan oleh pak @prabowo di depan wartawan, persis yang diucapkan pak @SBYudhoyono ke pak @prabowo. Enggak ada dilebih-lebihkan dan enggak ada yang dikurangi. Silakan publik menilai sendiri.”
SBY sendiri, setelah Prabowo pulang, menilai ucapan Prabowo yang mengungkap pilihan politik mendiang istrinya adalah tak elok.
Namun, sejumlah stasiun televisi menyiarkan secara langsung pernyataan Prabowo yang turut mengungkit pilihan politik Ani Yudhoyono.
Sementara di media-media sosial, warganet mengecam Prabowo yang dinilai mereka tak memberikan penghormatan terhadap mendiang Ani Yudhoyono karena terus mengaitkannya dengan politik.
"Prabowo adalah manusia terburuk dalam sejarah negeri ini," sindir akun Twitter bernama @nuhagnwn.
"Kamu tidak elok Pak Prabowo. Kau harus belajar bagaimana memberikan empati. Memalukan," tulis akun @DiestaJaya.
"Maaf pak, sikap sopan santun anda begitu buruk. Tak semua mengenai politik," tulis @gedegoodman.