Suara.com - Sebanyak 87 rumah warga Desa Gunung Jaya dibakar oleh sekelompok pemuda Desa Sampuabalo saat bentrok yang terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6) pekan ini.
Nantinya rumah-rumah warga yang hancur tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat dan juga Kementerian PUPR.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Ajun Komisaris Besar Harry Goldenhardt menjelaskan, 87 rumah tersebut masih dibersihkan oleh pasukan aparat dari TNI/Polri.
Rumah-rumah itu sebelumnya sempat dilempar bebatuan dan akhirnya dibakar dengan cara dilempari bom molotov serta bensin.
Baca Juga: Tangkap 81 Pelaku Pembakaran Rumah Buton, Polisi Sita Parang dan Tombak
"Saat ini aparat Polri dan TNI masih melakukan pembersihan di lokasi kejadian. Karena direncanakan rumah warga yang dibakar dibangunkan kembali oleh Pemda dan Kementerian PUPR," kata Harry kepada Suara.com, Sabtu (8/7/2019).
Sementara itu, warga yang mengungsi akibat pecahnya bentrok antar dua kelompok warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo tersebut berjumlah sekitar 871 orang. Mereka mengungsi ke desa-desa terdekat di wilayah Kecamatan Pasar Wajo Buton.
Harry menyampaikan, ratusan warga tersebut belum kembali ke kediaman masing-masing dikarenakan kondisi rumahnya yang tidak layak dihuni.
Meskipun begitu, Harry memastikan kalau kondisi di tempat terjadinya bentrok itu sudah kondusif.
"Masih di tempat pengungsian. Kondisi alhamdulillah sudah lebih kondusif.”
Baca Juga: 871 Orang Mengungsi Akibat Bentrok Antar Warga di Buton
Untuk diketahui, bentrok antardua kelompok pemuda itu dipicu oleh sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton menggelar konvoi menggunakan kendaraan roda dua melintasi Desa Sampuabalo pada Selasa (4/6).