Pada malam yang sama, ketika dia memandikan putranya, sang balita mengeluh sakit di perutnya. Saat itulah sang ibu menghubungi taman bermain dan meminta rekaman kamera.
Setelah melihat balitanya sakit karena dianiaya, sang ibu melapor ke polisi pada hari berikutnya.
“Menghukum terdakwa dengan penjara selama satu minggu. Penganiayaan tersebut membuat korban terluka secara fisik maupun kejiwaan,” kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Chee Ee Ling.
Berdasarkan data medis, terdapat kerusukan pada sternum dan perut bagian atas balita tersebut. Korban juga menderita luka kejiwaan sehingga tidurnya terganggu dan mimpi buruk.
Baca Juga: Begini Gantengnya Pranav Bakhshi, Model Autis Pertama dari India
“Ketika ibunya memeluknya, dia menangis, berkata: Paman nakal memukulku dan bertanya: Mengapa paman memukuliku?”
Sementara pengacara Soo, Walter Silvester mengatakan kliennya tidak tahu bocah itu autis.
"Ini adalah kasus ketidaktahuan," katanya, menambahkan Soo bereaksi berlebihan. Dia juga mengatakan kerugian psikologis yang ditunjukkan oleh penuntut "terlalu berlebihan", dan bahwa luka-luka itu kecil.
Dia vonisnya diringankan, yakni denda atau satu hari penjara.
Baca Juga: Google Superpower Glass Bantu Penyandang Autis Baca Ekspresi Wajah