Suara.com - Bentrok Warga di Buton, Satu Warga Terkena Panah.
Bentrok antardua kelompok warga pecah di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pada Rabu (5/6/2019) sore. Tidak ada korban meninggal dunia dari kejadian tersebut, namun tercatat ada satu warga yang terluka akibat terkena panah.
Bentrok itu dilakukan oleh kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Sulawesi Tenggara. Bentrok itu berakhir dengan pembakaran rumah warga.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi Harry Golden Hart mengatakan bahwa tidak ada korban meninggal dunia akibat kejadin tersebut.
Baca Juga: Kamis Dini Hari Bentrokan Terpusat di Arah Jalan Sabang, Ada 3 Titik Api
"Tidak ada (korban jiwa). Hanya warga Desa Sampuabalo saja yang terkena panah," kata Harry saat dihubungi wartawan, Kamis (6/6/2019).
Untuk perkembangan terakhir, kondisi pasca bentrok tersebut sudah kondusif. Meskipun begitu, pihak kepolisian setempat tetap menurunkan anggota dari Polda Sulawesi Tenggara untuk berjaga-jaga di lokasi bentrok.
Warga yang terkena imbas dari pembakaran rumah juga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Setidaknya ada 300 warga yang mengungsi. "(Situasi) Sudah kondusif," ujarnya.
Bentrok antardua kelompok pemuda itu dipicu oleh sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton menggelar konvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua melintasi Desa Sampuabalo pada Selasa (4/6/2019). Saat konvoi, rombongan tersebut memainkan gas motornya sampai memancing amarah dari masyarakat Desa Sampuabalo.
Keesokan harinya, salah satu warga Desa Sampuabalo hendak melakukan silahturahmi ke rumah keluarganya dan harus melintasi Desa Gunung Jaya. Namun, ketika saat melintas, ia terkena busur panah yang menancap di dada sebelah kiri. Dirinya langsung ke desa asalnya untuk melaporkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut 140 Korban Bentrok Aksi 22 Mei di RSUD Tarakan Boleh Pulang
Karena kejadian tersebut akhirnya kelompok pemuda yang berjumlah 100 orang dari Desa Sampuabalo menyerang Desa Gunung Jaya sambil melemparkan ke rumah-rumah warga. Karena kurang jumlah, sejumlah warga yang ketakutan langsung mengamankan diri.