Suara.com - Partai Gerindra meminta maaf kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai ucapan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak elok terkait mendiang Ani Yudhoyono. Ucapan yang dimaksud ialah saat Prabowo menbicarakan soal pilihan politik Ani Yudhoyono saat Pemilu 2014 dan 2019 setelah bertakziah.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mewakili partainya menyampaikan permohonan maaf tersebut. Ia pun menilai kalau ucapan Prabowo itu tidak perlu diperpanjang kembali.
"Saya kira itu nggak usah dibahas lagi, diperpanjang. Kalau itu memang dianggap kurang pas, kita mohon maaf," kata Riza saat dihubungi wartawan, Selasa (4/6/2019).
Riza kemudian mengungkapkan bahwa ucapan Prabowo tersebut mewujudkan pribadi negarawan yang apa adanya. Ia menilai saat itu yang ada di benak Prabowo ialah kedekatannya dengan keluarga SBY termasuk Ani.
Baca Juga: Maruf Amin Ucapkan Idul Fitri ke Prabowo - Sandi: Semoga Dosanya Diampuni
"Dia orang yang apa adanya, negarawan. Ingin menyampaikan bahwa beliau baik sama Pak Prabowo, baik sama yang lain gitu kan," ujarnya.
"Kita tahu Bu Ani itu kan memang orang yang luar biasa, aktivitasnya selama 10 tahun mendampingi Pak SBY banyak sekali prestasinya," sambungnya.
Riza menegaskan kalau tidak ada maksud menyinggung urusan politik di dalam ucapan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Dengan begitu, ia meminta maaf apabila ucapan ketua umumnya membuat tidak nyaman bagi SBY dan keluarga besar.
"Nggak ada maksud apa-apa dari Pak Prabowo menyinggung pilihan politik Ibu Ani. Itu hanya terlintas saja. Ya itulah kalau kita ingin membedakan politisi dengan yang bukan politisi," tuturnya.
"Pak Prabowo itu negarawan, patriotik, nasionalis dan polos apa adanya, jadi terlintas disampaikan. Tapi sampaikan maaf jika itu dirasa kurang pas," tandasnya.
Baca Juga: Warga Sekitar Hadiri Salat Idul Fitri bersama Prabowo di Hambalang