Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pada 23 Mei lalu. Saat itu, Prabowo menghubungi sejumlah orang untuk menghentikan aksi massa yang berakhir dengan kericuhan pada 21 dan 22 Mei di Jakarta.
"Itu waktu saya ketemu, beliau di depan saya menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa. Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa," kata JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2019).
Aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu yang bermula berjalan dengan damai tersebut harus dinodai dengan aksi kerusuhan yang menimbulkan banyaknya korban berjatuhan.
Alasan di balik perintah Prabowo kepada pendukungnya untuk menghentikan aksi massa itu karena pasangan Prabowo - Sandiaga sudah memutuskan untuk menggugat hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga: Prabowo Ungkit Pilihan Politik Ani Yudhoyono saat Takziah, PSI Beri Kritik
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Prabowo - Sandiaga melalui tim kuasa hukumnya mengajukan permohonan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019) lalu.
"Dalam pertemuan itu Prabowo tentu ingin menjalankan proses konstitusional. Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa. Dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," ujarnya.
Terkait dengan pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi, JK mengaku kalau pihaknya belum mengaturnya lagi. Meskipun begitu dirinya tidak menutup kemungkinan kalau pertemuan Jokowi - Prabowo akan terlaksanakan seusai lebaran.
"Pasti mungkin (setelah lebaran). Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau ke luar negeri," tandasnya.
Baca Juga: Idul Fitri 1440 H, Prabowo Subianto Tak Gelar Open House buat Masyarakat