Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengakui, kepergian istri presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Ani Yudhoyono telah menyadarkannya satu hal.
Dari kabar duka kepergian Ani Yudhoyono, membuka matanya mengenai siapa kawan sejati dan lawan politik Partai Demokrat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2.
Ia kekinian mengakui dapat melihat secara jelas siapa kawan dan siapa lawan sesungguhnya dalam politik.
Baca Juga: JK: Saya 10 Hari Dirawat di RS, Tak Bisa Hadiri pemakaman Ibu Ani Yudhoyono
"Kepergian Ibu Ani membuka mata saya tentang siapa teman siapa bajingan dalam politik..!!" kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Suara.com, Selasa (4/6/2019).
Meski demikian, Ferdinand Hutahaean tak menyebutkan secara detail, siapa sosok teman dan sosok lawan yang ia maksud dalam politik.
Ia juga sempat membuat cuitan yang menandakan bahwa Pilpres telah usai.
"Pilpres telah usai..!!" ungkap Ferdinand Hutahaean.
Untuk diketahui, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura, seusai berjuang melawan kanker darah sejak awal 2019.
Baca Juga: Prabowo Ungkit Pilihan Politik Ani Yudhoyono saat Takziah, PSI Beri Kritik
Ani Yudhoyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Minggu (2/6/2019) siang.
Lokasi pusara Ani Yudhoyono berdekatan dengan pusara istri mantan presiden BJ Habibie yakni Hasri Ainun Besari Habibie.
Saat prosesi pemakaman berlangsung, Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara militer pemakaman Ani Yudhoyono. Dalam pemakaman tersebut turut hadir Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sosok cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak nampak hadir dalam pemakaman. Sementara Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto baru bertakziah ke kediaman duka di puri Cikeas, Jawa Barat pada Senin (3/6).