3. Temuan di Rumah Pelaku
Sesaat setelah bom meledak di Pos Pengamanan Lebaran 2019 di kawasan Bundaran Kartasura, pihak kepolisian langsung melakukan penggeledahan di kediaman pelaku. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah benda mencurigakan.
"Penggeledahan berlangsung selama 15 menit. Saya ikut menyaksikan. Yang saya tahu polisi menemukan belerang, arang, kabel-kabel, baterai HP. Jumlahnya dua plastik kecil. Ada alumunium sebesar jari,” terang Kepala Desa Wirogunan, Marjono.
Dari dalam kamar pelaku, polisi tak menemukan adanya senjata apapun. Semua barang bukti berupa belerang hingga alumunium ditemukan di dalam lemari di kamar pelaku.
4. Bom Berdaya Ledak Rendah
Dalam melancarkan aksinya, Rofik Asharudin menggunakan bom pinggang. Saat meledak, bom tersebut melukai perut dan tangan kanan pelaku.
Baca Juga: Pasang Pelat Nomor Dinas Polisi Palsu, Apakah Sanksinya?
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, bom yang digunakan oleh pelaku merupakan bom dengan jenis daya ledak rendah atau low explosive.
"Kami masih mengumpulkan serpihan-serpihan di lokasi pospam. Ya informasi yang kami terima ini low explosive. Kami masih melakukan olah TKP," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
5. Kondisi Pelaku Sudah Stabil
Setelah meledakkan bom di depan Pos Pengamanan Lebaran 2019 di kawasan Kartasura, pelaku mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Pelaku pun dilarikan menuju ke rumah sakit.
Saat ini pelaku menjalani perawatan dengan pengamanan ketat Densus 88 Antiteror di RS Bhayangkara, Semarang. Kondisi pelaku sudah berangsur stabil setelah melewati masa kritis.
"Sekarang lagi dilakukan perawatan kepada yang bersangkutan, semoga cepat sembuh," kata Dedi Prasetyo.
Baca Juga: Usai Bom Bunuh Diri Kartasura, Bandara Adi Soemarmo Solo Dijaga Ketat