Bimbing Deddy Corbuzier Jadi Mualaf, Gus Miftah Dakwah di Depan PSK

Selasa, 04 Juni 2019 | 07:25 WIB
Bimbing Deddy Corbuzier Jadi Mualaf, Gus Miftah Dakwah di Depan PSK
Mural di Pondok Pesantren Ora Aji, di Tundan, Puromartwani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, yang dikelola Gus Miftah Habiburrahman, Selasa (11/9/2018). [Suara.com/Abdus Somad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan karena disebut sebagai pembimbing artis Deddy Corbuzier menjadi mualaf. Sosok Gus Miftah dikenal sebagai pendakwah di klub malam.

Pengakuan Deddy Corbuzier ingin menjadi mualaf mendapat respons dari Gus Miftah. Deddy mengklaim Gus mIftah adalah sahabatnya.

Awalnya Gus Miftah ramai jadi perbincangan, khususnya di media sosial. Hal itu dipicu tersebarnya sebuah rekaman video viral yang memperlihatkan Gus Miftah mengajak sejumlah perempuan seksi berselawat di tempat tak lazim yakni di klub malam. Video tersebut pun memantik perdebatan netizen.

Dalam pengakuannya, Gus Miftah mengaku sudah lama berdakwah di tempat yang tak lazim. Seperti di Pasar Kembang (Sarkem) dan Boshe di Yogyakarta dan Bali. Pasar Kembang adalah salah satu kawasan di Yogyakarta yang dikenal sebagai tempat lokalisasi.

Baca Juga: Jelang Hadapi Debut di Liga 1 2019, Pemain PSS Sleman Nyantri ke Gus Miftah

"Di Sarkem saya 14 tahun, saya sempat off, aktif lagi empat tahun lalu, di Boshe Jogja 13 tahun dan di Boshe Bali 8 tahun, itu sudah cukup lama," ungkap Gus Miftah yang enggan namanya ditulis sebagai kiai.

Gus Miftah mengakui, video dirinya mengajak selawat sejumlah perempuan seksi itu berlokasi di Boshe VIP Bali. Menurutnya, kedatangannya ke Boshe VIP Bali hanya untuk menghadiri kegiatan ulang tahun Boshe VIP yang ke-8. Di acara tersebut, Gus Miftah juga membenarkan sempat berdakwah dan mengajak para ladies club (LC) untuk berselawat.

"Itu kan kemaren momentum anniversary Boshe VIP Bali ke-8, saya tiap tahun di sana atau di waktu saya ke Bali saya ngaji di sana," ujar Gus Miftah saat berbincang dengan suara.com di sela-sela mengisi pengajian rutin di Balai RW 03, Sarkem, Yogyakarta, Selasa (11/9/2018) lalu.

Ia menjelaskan, sebelum mengajak berselawat dan kemudian bertakbir, Gus Miftah terlebih dahulu meminta izin kepada pihak manajemen.

Hal tersebut dilakukan karena Gus Miftah menyadari bahwa yang ikut di pengajiannya itu tidak hanya beragama Islam, namun ada juga Nasrani, Hindu dan agama lainnya.

Baca Juga: Diajak Selawat, PSK Sarkem Minta Ini ke Kiai Nyentrik Gus Miftah

"Saya mendapatkan izin di manajemen sebelum selawatan dan bertakbiran, saya izin boleh gak? karena yang datang bukan semua muslim, diperbolehkan. Nah ternyata teman dari Nasrani senang, banyak yang nangis saat berselawat," kata Gus Miftah yang pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Tundan, Puwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta itu.

Ia sendiri mengaku tidak mengetahui aktivitas dirinya mendakwah dengan mengajak perempuan seksi di klub malam beselawat menjadi viral. Gus Miftah menegaskan dirinya bukan berniat untuk populer.

"Saya ngaji di sana hampir setengah jam, itu biasa saya lakukan. Cuma saya gak tahu jadi viral, saya gak paham. Kita gak ada niat supaya viral supaya dilihat orang," ujar pria yang akrab disapa Abah oleh para santrinya itu.

Ditanya alasannya berdakwah di tempat dan lokasi yang tak biasanya, Gus Miftah mengatakan, tidak ada sebuah larangan berdakwah di klub malam atau lokasi yang dianggap tak lazim itu.

"Yang selalu diperdebatakan kan adab dan etika berdakwah. Saya belum menemukan larangan kita secara syar'i berdakwah seperti itu, toh juga banyak auliya yang berdakwah di tempat seperti itu," ujar dia.

Ia hanya ingin menyampaikan, bahwa di tempat yang dianggap tak lazim itu ternyata banyak yang menerima dan mengucapkan selawat.

"Saya mau ngatakan anak cafe saja masih mau seperti itu, masak di luar gak," imbuh Gus Miftah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI